Tim GAKKUM izin GKP lengkap

Hasil Kunjungan Tim Gakkum. Tim Direktorat jenderal penegakan hukum kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (GAKKUM) menyambangi kantor PT GKP di desa sukarela jaya kab konawe kepulauan.

Kehadiran tim Gakkum dari kementerian ini, diketahui guna melakukan verifikasi atas pengaduan laporan warga masyarakat yang menyebut bahwa PT GKP telah melakukan pengrusakan dan pencemaran lingkungan

Dihadapan tim GAKKUM, Direktur Oprasional PT Gema Kreasi Perdana Bambang murtiyoso secara gamblang menjelaskan PT Gema kreasi perdana tidak pernah melakukan pengrusakan apalagi pencemaran lingkungan seperti apa yang di laporkan

“Bagaimana mungkin kami merusak dan mencemarkan lingkungan beraktivitas untuk menambang saja  belum, dan perusahaan kami sangat komitmen akan good minning practice “katanya selasa 17/12

Menyoal perihal perijinan pinjam pakai kawasan hutan dan perijinan lainnya, yang sempat di tanyakan oleh tim Gakkum Dir operasional PT GKP ini juga kembali menegaskan untuk persoalan ijin alhamdulillah semuanya sudah lengkap

Bambang juga mengingatkan soal ucapan presiden Jokowi saat rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) di Sentul International Covention Centre Bogor tanggal 13 November 2019 menyampaikan untuk menjaga dua agenda besar bangsa yaitu cipta lapangan kerja dan iklim investasi agar pelaku usaha dapat lebih leluasa di dalam menjalankan usahanya.

Keseriusan PT Gema Kreasi Perdana untuk berinvestasi di kabupaten konawe kepulauan tentunya tidak main main ini di buktikan dengan perekrutan ratusan tenaga kerja lokal disana dimana hal ini tentunya sudah sesuai dengan nawa cita presiden yakni menciptakan lapangan kerja,” tutur bambang murtiyoso

Tak hanya itu, bambang juga mengungkapkan beberapa program CSR PT Gema yang saat ini tengah berjalan dan menyentuh masyarakat yakni ” desa terang” dimana program ini telah berhasil menerangi ratusan rumah warga lingkar tambang serta pembagunan tower Base Transceiver Station demi memenuhi kebutuhan internet warga

Di tempat yang sama, Humas PT GKP amir karim sangat mengapresiasi atas kehadiran tim GAKKUM dari kementrian lingkungan hidup dan kehutanan dimana kehadiran mereka bisa menyaksikan langsung sesuai kondisi yang terjadi di lapangan, “Saya yakin tim dari GAKKUM akan melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional,

Sementara itu Carles selaku perwakilan tim Gakkum dalam pertemuan dengan pihak perusahaan mengatakan Tujuan mereka datang untuk mengklarifikasi pengaduan dimana salah satu pengaduan bahwa PT. GKP diduga telah melakukan pencemaran lingkungan serta tidak memiliki izin pinjam pakai kawasan hutan.

Oleh perusahaan lalu memperlihatkan semua dokumen dan izin-izin sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Oprasional PT GKP 

PTPP Groundbreaking pabrik smelter

PTPP mulai Pembangunan smelter. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) perusahaan konstruksi dan investasi di Indonesia telah melakukan pendandatanganan kontrak Pembangunan Pabrik Peleburan (Smelter) berteknologi Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF) dengan PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) selaku investor yang berlangsung di Kantor PT CNI Jakarta pada bulan April lalu. 

Dalam acara tersebut, Nurlistyo Hadi selaku Kepala Divisi EPC mewakili Perseroan menandatangani kontrak tersebut dimana dari CNI diwakili oleh Derian Sakmiwata selaku Direktur Utama. 

Sementara itu, Perseroan bersama PT CNI, PT PLN (Persero) serta perusahaan lain yang terlibat dalam proses pembangungan Smelter tersebut melakukan prosesi groundbreaking proyek Pembangunan Pabrik Smelter di lokasi proyek pada hari Sabtu (15/6/2019). 

Acara pemancangan tiang pertama tersebut ditandai dengan penekanan tombol bersama yang dihadiri oleh Direktur Operasi 3 Perseroan Abdul Haris Tatang, Direktur Utama PT CNI Derian Sakmiwata, Menteri PANRB Syafruddin, Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Bupati Kolaka Ahmad Safei. Selain itu, dalam pelaksanaan groundbreaking turut dihadiri oleh Jajaran Manajemen Perseroan dan PT CNI. 

Direktur Operasi 3 PTPP, Abdul Haris Tatang mengatakan bahwa dalam pembangunan proyek Smelter ini, Perseroan berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek yang akan bekerjasama dengan partner konsorsium ENFI (BUMN China) dimana Perseroan optimistis dapat menyelesaikan proyek tersebut selama 24 (dua puluh empat) bulan.

“Dengan keberhasilan Perseroan sebagai kontraktor EPC yang telah memiliki berbagai pengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek pembangkit serta minyak dan gas, maka saat ini Perseroan mulai terjun ke area industri proses pengolahan mineral”, ujarnya, dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (17/6/2019). 

Menurut Abdul, proyek Pembangunan Smelter Feronikel yang berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara ini akan menelan investasi Rp4 triliun untuk Tahap 1 dan akan dilanjutkan tahap berikutnya dengan nilai total investasi mencapai Rp14,5 triliun. 

“Pabrik Smelter yang memiliki total kapasitas sebesar 4×72 MVA ini ditargetkan akan dapat beroperasi pada tahun 2021 dan nantinya diperkirakan akan memproduksi sekitar 229.000 ton Feronikel (FeNi) setiap tahunnya dengan kadar nikel 22-24,” ucapnya. 

Ia mengungkapkan jika pembangunan pabrik Smelter ini menggunakan teknologi RKEF yang terdiri dari 4 (empat) tanur listrik jenis rectangular dimana teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia. Pembangunan Smelter Feronikel ini merupakan upaya yang dilakukan oleh PT CNI selaku perusahaan dalam negeri untuk dapat membantu meningkatkan devisa negara di sektor minerba. 

“Selain itu, dengan beroperasinya pabrik Smelter ini, penyerapan tenaga kerja di masyarakat sekitar dipastikan dapat membantu meningkatkan perekonomian,” pungkas Abdul. 

Tercatat, sampai dengan April 2019 ini, Perseroan berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp10,57 triliun atau berhasil merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 21% dari total target yang ditetapkan oleh Manajemen Perseroan, yaitu sebesar Rp50,30 triliun di tahun 2019. Manajemen pun optimistis target kontrak baru tahun ini akan tercapai. 

Pencapaian kontrak baru sebesar Rp10,57 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp9,23 triliun dan Anak Perusahaan sebesar Rp1,34 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan sampai dengan April 2019, antara lain: RDMP RU V Balikpapan Tahap II sebesar Rp3,38 triliun, Jalan Tol Indrapura Kisaran (lanjutan) sebesar Rp3 triliun, Pesantren Mualimin Yogyakarta sebesar Rp470 miliar, Runway Soetta Section 1 (pekerjaan tambah) sebesar Rp455 miliar, Kereta Api Makassar Pare-Pare sebesar Rp450 miliar, Sapras SPBU Rest Area sebesar Rp334 miliar, RSUD Soreang sebesar Rp269 miliar, dsb. 

Sampai dengan April 2019, perolehan kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Perseroan dengan kontribusi sebesar 65,88%, disusul oleh Swasta sebesar 25,04% dan Pemerintah (APBN) sebesar 9,08% dari total perolehan kontrak baru. Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu: Power Plant sebesar 33,70%, Jalan & Jembatan sebesar 28,46%, Gedung sebesar 24,58%, Airport sebesar 4,31%, Railway sebesar 4,26%, Industri sebesar 3,06% dan Irigasi sebesar 1,66%. 

Dana Desa tertinggal membantu mengembangkan daerah

Program dana desa berhasil mengubah status 222 desa tertinggal di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi desa berkembang selama periode 2015-2017.

“Penggunaan program dana desa di Sulawesi Tenggara dalam empat tahun ini sangat baik. Bahkan di Sulawesi Tenggara sudah terbangun ribuan kilometer jalan desa. Belum sarana air bersih, Polindes, PAUD. Kita lihat hasilnya, di Sulawesi Tenggara jumlah desa tertinggal berkurang cukup banyak. Desa berkembang baru juga cukup banyak,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daera Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo pada Sosialisasi Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 di Kendari, Jumat (22/2/2019).

Eko mengatakan, dalam empat tahun terakhir dana desa telah melakukan pembangunan infrastruktur dan sarana sosial dasar desa secara masif. Pembangunan tersebut, lanjutnya, telah memberikan pengaruh besar terhadap kualitas hidup masyarakat perdesaan.

“Kita lihat terjadi penurunan kemiskinan yang sangat besar di Indonesia. Untuk pertama kalinya angka kemiskinan di Indonesia turun menjadi single digit yakni 9,66 persen di akhir tahun 2018. Dan kemiskinan di desa turunnya jauh lebih besar dari penurunan kemiskinan di kota,” ujarnya.

Untuk dana desa tahun 2019 menurutnya, akan memprioritaskan pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa. Untuk itu, ia meminta desa memaksimalkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurutnya, BUMDes akan sangat membantu desa menjadi mandiri secara ekonomi.

“Kita sudah banyak kerjasama dengan BUMN dan swasta terkait BUMDes. Sudah lebih dari 40 ribu BUMDes yang terbentuk. Dan sudah banyak yang mendapatkan penghasilan lebih dari Rp1 Miliar per tahun. Kalau sudah bisa menghasilkan pendapatan hingga miliaran, dana desa hanya akan menjadi stimulan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sulawesi Tenggara, Tasman Taewa mengungkapkan, dana desa sejak tahun 2015-2018 di Sulawesi Tenggara berjumlah Rp4,5 Triliun. Anggaran tersebut telah membangun sepanjang 1,2 juta meter jalan desa, 1,5 ribu meter jembatan, 51 unit pasar desa, dan ragam infrastruktur desa lainnya.

“Sejak ada dana desa, sudah ada kemajuan dan nampak dirasakan oleh seluruh desa. Seluruh pendamping desa telah bekerja maksimal dalam mengawal pemanfaatan dana desa, sehingga bisa dikelola secara benar dan tepat sasaran untuk kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Menurutnya, dana desa telah memberikan pengaruh signifikan terhadap kemajuan desa. Ia mencatat, dalam periode 2015-2017 desa sangat tertinggal di Sulawesi Tenggara berkurang dari 228 menjadi 160 desa. Tak hanya itu, desa berkembang juga bertambah 222 desa. Dari 209 desa berkembang menjadi 431 desa berkembang.

“Dari seluruh jumlah dana desa yang diterima, dengan kerjasama seluruh masyarakat, perangkat desa, dan pendamping desa, dana desa telah terbukti meningkatkan pembangunan di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Menteri Desa, Pembangunan Derah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko P Sandjojo bersama Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar melakukan Sosialisasi Dana Desa di Kendari Sulawesi Tengara, Jumat (22/2/2019). Di hadapan 1.125 pendamping desa se-Provinsi Sulawesi Tenggara, Eko P Sandjojo meminta agar dana desa tahun ini diprioritaskan untuk pemberdayaan masyarakat desa.

Pemerintah akan menata pelabuhan di kendari

Pemerintah – pelabuhan kendari. Menanggapi Rapat Dengar Pendapat (RDP), Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari, Letkol Marinir Benyamin Ginting mengatakan perlu perbaikan sistem dari hulu ke hilir di pelabuhan Kendari.

“Ada proses ketika penumpang naik di atas kapal, mulai dari penjualan tiket sampai ketika penumpang sudah berada di atas kapal, itu semua sudah ada yang bertanggung jawab dan mempunyai wewenangnya masing-masing,” kata Benyamin Selasa, 14 Januari 2020 di Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Saya rasa, perbaikan dimulai dari penjualan tiket sampai pada operator, nahkoda dan kru di atas kapal, jika penumpang sudah cukup jangan di tambah lagi, akhirnya penumpang pun tidak nyaman berada di atas kapal,” lanjutnya.

Sejauh ini, pihak KSOP sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang bertanggungjawab di pelabuhan, salah satunya dengan mencantumkan stempel pada tiket resmi untuk menghindari beredarnya tiket-tiket palsu.

Kendala lain yang di alami pelabuhan ialah penyediaan sarana dan prasarana yang belum memadai, pelabuhan masih di akomodir oleh Pelindo.

“Kita hanya bisa mendorong pelindo, agar pelabuhan seperti bau-bau, supaya bisa tertib, kita targetkan dalam waktu satu minggu kedepan, kita akan laksanakan penertiban dari hulu ke hilir,” tutupnya.

Wisata menarik di kendari

Wisata kendari. Tak mau ketinggalan dari kota-kota lain di Indonesia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) juga memiliki wisata serupa lho travelers! Adalah Wisata Rumah Pucuk.

Wisata kekinian hasil komunitas rumah pucuk ini, menyajikan pemandangan yang indah dari atas. Hasil foto pun menjadi jauh lebih cantik.

Selain menikmati pemandangan langit yang indah, kamu juga bisa merasakan sejuknya udara dan pemandangan hijau. Jika pergi bersama keluarga, kamu bisa bersantai sambil menikmati pemandangan dan makan bersama di bawah rindangnya pohon. Membawa makanan favorit dari rumah akan membuat suasana jauh lebih menyenangkan.

Jika kamu tertarik berwisata ke sini, jangan lupa bawa kamera untuk berfoto-foto. Sebab, pemandangan yang indah di Rumah Pucuk, sayang jika dilewatkan tanpa diabadikan.

Apalagi ketika sore tiba, kamu juga bisa menyaksikan indahnya matahari tenggelam alias sunset lho! Keelokan sunsetnya akan memberikan hasil gambar yang bagus dan menarik. Bahkan, hasil fotomu bisa terlihat memukau, jika diambil dari sudut yang tepat.

Untuk menikmati Wisata Rumah Pucuk, kamu dapat membeli tiket Rp 2.000 per orang untuk satu kali masuk. Cukup murah bukan?

Sebagai informasi, Wisata Kendari Rumah Pucuk ini, terletak di Jalan Lasitarda, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. Jika naik angkutan umum, kamu bisa naik angkot nomor rayon 1A jurusan Kota Lama-Kampus Baru dan berhenti di Universitas Halu Oleo (UHO). Kemudian, kamu bisa lanjut naik ojek.

Namun, jika kamu menggunakan kendaraan pribadi dan belum tahu persis lokasinya. Kamu bisa membuka google maps dengan titik koordinat SMA Negeri 10 Kendari atau Yayasan Al fath.

Unjuk rasa di kendari

Demonstrasi Kendari, Sulawesi Tenggara berakhir ricuh dan mengakibatkan seorang mahasiswa bernama Randi (21) tewas. Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo itu meninggal usai mendapat luka di dada sebelah kanan saat kericuhan pecah di sekitar Gedung DPRD Sultra. Randi meninggal pukul 16.18 WITA usai menjalani perawatan selama lima menit di Rumah Sakit TNI AD dr Ismoyo.  Saat ini jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

Kami belum bisa pastikan apakah penyebab kematiannya terkena peluru tajam atau peluru karet,” kata Danrem 143/HO Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto di Kendari, Kamis (26/9).

Demonstrasi Kendari ini memakan korban Selain Randi, ada tiga mahasiswa lain yang mengalami luka akibat kekerasan. Bahkan satu korban saat ini terluka parah dan dirujuk Rumah Sakit Bahteramas. Sedangkan dua orang lainnya masih di rawat di RS Korem.

Ribuan mahasiswa yang berunjuk rasa itu sebagai bentuk penyuaraan pandangan mereka terkait Rancangan Undang-undang (RUU) yang dibahas DPR RI.

Awalnya, seperti diberitakan Antara, massa berada di depan kantor DPRD Sultra melakukan aksi orasi. Tuntutan tersebut di antaranya, yakni pencabutan UU KPK, menolak RUU KUHP dan menolak RUU Pertanahan.

Massa melemparkan batu dan kayu ke arah gedung DPRD. Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh dan Wakil Ketua DPRD Sultra Nur Salam Lada sempat menemui massa dengan naik ke mobil trailer dan turut berorasi di depan gerbang Kantor DPRD Sultra.

Namun, massa menuntut untuk masuk ke dalam Kantor DPRD Sultra untuk hearing bersama anggota DPRD.

Melihat kondisi tidak memungkinkan dengan massa aksi yang memaksa masuk, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Sultra kembali masuk ke gedung.

Kericuhan pun tak terhindarkan saat terjadi saling dorong pagar kantor DPRD antara massa dan pihak keamanan. Kemudian massa melempari barisan polisi yang berada di halaman kantor DPRD dengan kayu dan batu.

Lemparan dari massa dibalas dengan semburan air dari water canon dan tembakan gas air mata oleh polisi yang akhirnya berhasil memecah belah massa.

PT GKP siap menjawab pernyataan KMS

PT GKP Membantah Pernyataan KMS. Direktur Operasional PT Gema Kreasi Perdana (PT GKP), Bambang Murtiyoso, membantah seluruh pernyataan Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) bela Wawonii.

Bambang menyebut, pernyataan tersebut tidak benar dan diminta agar dibuktikan secara hukum.

“Tidak benar sama sekali, dan tidak berdasar. Silahkan dibuktikan secara hukum,” jelas Bambang, Selasa (27/8/2019).

PT GKP ini Membantah melalui Bambang mengatakan, siap bertemu dengan seluruh organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil bela Wawonii untuk membuka data perusahaan.

Saya sampaikan, kepada orang orang itu, kalau mau ketemu saya, pintu terbuka. Saya jelaskan dan bedah satu persatu mengenai izin perusahaan kami,” katanya

Bambang menganggap, perusahaannya tak menutupi apapun dan telah terbuka menyampaikan seluruh izin perusahaan.

“Kalau begini kami menganggap tidak ada hal saya sembunyikan dan transparan. Kami sangat terbuka, karena kami memiliki izin yang lengkap,” punhkasnya.

PT GKP mempunyai izin surat pertambangan yang lengkap

 Tim Direktorat jenderal penegakan Hukum kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (GAKKUM) yang melakukan pemeriksaan atas aduan masyarakat terhadap PT Gema Kreasi Perdana (GKP) tak menemukan adanya potensi pelanggaran yang di lakukan oleh perusahaan tersebut

Dari informasi yang diterima awak media ini, perusahaan PT Gema Kreasi Perdana belum sama sekali beroprasi sehingga belum ada potensi pencemaran atau perusakan lingkungan seperti yang diadukan

Hal ini Berdasarkan pemeriksaan terhadap materi aduan atas kegiatan penambangan nikel PT Gema Kreasi Perdana yang di lakukan oleh tim penegakan hukum kementerian lingkungan hidup dan kehutanan

Adapun Kegiatan eksisting yang sudah dilakukan oleh perusahaan yaitu baru tahap konstruksi berupa pembangunan jalan hauling, terminal khusus. stockpile, bangunan sarana pendukung di area terminal khusus berupa kantor. mess karyawan, gudang limbah B3 laundry, tangki timbun bahan baker, Tower Base Transceiver Station (BTS), Laboratorium, klinik, workshop, kantin. mushola dan gudang.

Dan Berdasarkan Ground Check titik kordinat 42,43” BT 123° 6′ 33,69 , lahan yang di klaim oleh warga atas dugaan penyerobotan, ternyata masih tepat berada didalam Izin Koridor dan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan milik PT Gema Kreasi perdana.

Menyikapi hasil Berita Acara tim (Gakkum), selaku Direktur Operasional PT Gema Kreasi Perdana Bambang Murtiyoso mengatakan hasil pengawasan dan verifiaksi yang di laksanakan oleh tim (Gakkum) merupakan fakta yang tidak bisa terbantahkan lagi, karena tim Gakkum yang datang tentunya adalah orang yang ahli dibidangnya.

“Bahwa dengan tidak ditemukannya potensi pencemaran dan perusakan lingkungan adalah bukti komitmen perusahaan akan pola Good Minning Practice yang diterapkan sejak dini untuk menjadikan GKP sebagai tambang yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab” tandas dia. 

Dan berdasarkan keterangan perusahaan, terdapat 2 (dua) Iahan yang diklaim oleh Sdr. Wa Ana dan Sdr. Labaa yang berada di dalam IPPKH dan izin koridor PT Gama Kreasl Perdana.

Sementara itu, pada saat dilakukan pemeriksaan lapangan oleh tim Gakkum terdapat jalan hauling tambang PT Gema Kreasi Perdana yang ditutup oleh warga dengan menggunakan kayu sejak 24 agustus 2019 lalu dengan koordinat LS 4° 14’ 42,43” BT 123° 6’ 33,69

PT GKP memberikan Program Desa Terang kepada warga

Meski belum melakukan eksplorasi, namun PT. Gema Kreasi Perdana (GKP) telah banyak memberikan manfaat kepada masyarakat lingkar tambang melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR), salah satunya melalui program “Desa Terang”.

Desa Terang” yang digagas PT. GKP ini dinilai sangat membantu masyarakat lingkar tambang, untuk mendapatkan penerangan maksimal. Hal itu diungkapkan sejumlah masyarakat di tujuh desa, yang kini menikmati fasilitas penerangan tersebut.

Untuk “Desa terang” program ini merupakan salah satu program unggulan PT Gema sebab di harapkan nantinya dapat memicu pertumbuhan ekonomi warga desa lingkar tambang. Pasokan listriknya di tunjang oleh dua mesin genzet yang berkafasitas 100 KVA serta 300 KVA dimana Mesin genzet kavasitas 100 KVA melayani desa nambo jaya dan sainoa indah dengan suplai bahan bakar dikisaran70 liter per 12 jam

Sementara mesin genzet lainya kavasitas 300 KVA yang di jaga enam oprator ini melayani 5 desa yakni Desa Teporoko, Bahana, Desa Roko-roko, Desa Dompo-dompo Jaya, serta desa Sukarela jaya dengan penggunaan bahan bakar 200 liter per 12 jam di mulai pukul 18:00 hingga pukul 6 pagi.

Samiun (53), tokoh masyarakat Desa Nambo Jaya mengungkapkan, sebelum PT. GKP memberikan bantuan penerangan tersebut, warga desa setempat menikmati penerangan dari listrik desa, yang merupakan bantuan dari mantan pelaksana tugas (Plt) Bupati Konkep, Nur Sinapoy.

“Saat pak Nur Sinapoy maju di Pilkada Konkep waktu itu, beliau memberikan kami bantuan berupa mesin genset. Itupun hanya menyala dari pukul 16.00 sampai 22.00 Wita. Sekarang, berkat bantuan PT. GKP, penerangan kami sudah menyala dari pukul 16.00 sampai 06.00 Wita,” jelas Samiun.

Selain itu, lanjutnya, pada masa listrik desa bantuan mantan Plt. Bupati Konkep digunakan, warga hanya bisa menggunakan lampu dan menonton TV, sedangkan beban listrik alat elektronik lainnya tak mampu.

“Kalau sekarang, Alhamdulilah kami sudah bisa menonton program TV favorit. Apalagi, kalau Fildan yang sedang menyanyi. Begitu pula kulkas dan alat elektronik lainnya juga sudah bisa kami beli, karena bisa digunakan dengan adanya genset bantuan dari PT. GKP,” kata Samiun.

Dirinya berharap, seiring dengan kehadiran PT. GKP dengan dinamika yang ada di masyarakat, kapasitas mesinnya bisa ditambah lagi sehingga operasionalnya meningkat menjadi 24 jam.

“Yah, jika listrik PLN belum juga mengaliri desa kami ini, kami berharap PT. GKP bisa meningkatkan kapasitas mesinnya, sehingga bisa menyala siang malam. Saya rasa, perusahaan ini sudah banyak memberikan manfaat kepada warga, maka tidak ada alasan bagi kami untuk menolak kehadirannya, harus kita dukung terus eksistensi perusahaan ini,” ujarnya

Selain desa terang, begitu banyak program CSR perusahaan yang telah dirasakan manfaatnya oleh warga lingkar tambang. pembangunan 2 tower base tranciever station (BTS) untuk kebutuhan internet pelatihan kursus komputer geratis yang saat ini telah melahirkan ratusan orang alumninya serta lain sebagainya

Wargapun mengapresiasi atas program “Desa terang” yang di gagas oleh PT GKP ini

Diketahui sebelumnya masyarakat hanya bisa menikmati pasokan listrik selama 4 jam lamanya namun dengan hadirnya PT Gema Kreasi perdana, saat ini mereka bisa merasakan pasokan listrik geratis hingga 12 jam lamanya

Tidak hanya sampai disitu anak perusahaan Harita Grub ini juga telah beberapa kali melakukan kegiatan sosial seperti penyuluhan kesehatan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi anak SD yang melibatkan puskesmas setempat serta kegiatan kegiatan sosial lainya yang bersentuhan langsung dengan warga masyarakat di sana