hoaks media sosial

Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mengajak mahasiswa dan pelajar menangkal informasi palsu atau hoaks yang dapat mengganggu kestabilan daerah dan tatanan sosial kemasyarakatan.

Asisten 1 Setda Kota Kendari, Agus Salim mengatakan, hoaks memiliki dampak besar dan panjang secara sosial dan politik.

“Secara sosial, hoaks berkembang dalam bentuk pluralisasi masyarakat yang semakin tajam,” kata Agus dikutip dari Antara, Rabu (24/11/2021).

Selain itu, secara politik, lanjut Agus, hoaks dapat mengganggu proses demokratisasi yang sudah berjalan di Indonesia.

Dia menilai, generasi milenial khususnya pelajar dan mahasiswa memiliki karakter yang khas dan rentan dilibatkan, dipengaruhi, atau diprovokasi isu-isu negatif. 

“Generasi milenial secara strategis diharapkan dapat mengantisipasi serangan berita berita bohong atau hoaks pada masa kampanye di media sosial serta menjadi agen perubahan dalam membangun nasionalisme generasi muda,” ujar dia.

Sumber: Liputan6

Dispar Sultra

Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara akan mengadakan pelatihan penulisan konten dan fotografi di enam daerah di Sultra yang diperuntukkan bagi kaum milenial.

Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dispar Sultra, Syamsinar mengungkapkan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) daerah daratan diwakili oleh Kota Kendari, Kabupaten Bombana, dan Kolaka, sedangkan daerah kepulauan yakni Kabupaten Muna, Buton dan Kota Bau-Bau.

Generasi milenial dipilih menurutnya, karena dapat mempromosikan potensi pariwisata serta mengembangkan pelaku ekonomi kreatif di Sultra itu sendiri. Lanjutnya, sebab tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang layanan telah berbasis pada jaringan digital.

“Digital itukan eranya para kaum milenial, bisa dikatakan di media sosial mereka telah memiliki followers (pengikut) yang banyak kemudian, jaringan pertemanan yang lebih luas. Berangkat dari hal itu, mereka diharapkan dapat lebih mempromosikan pariwisata khususnya berbasis digital,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, (8/11/2021).

Lanjut Syamsinar, enam daerah tersebut jika dibandingkan dengan daerah lain pengembangan ekonomi kreatif serta pengembangan pariwisatanya sudah terbentuk atau terkelola dengan baik serta menjadi simpul atau penghubung dengan wilayah yang lain.

“Maka dipilih lah enam daerah itu karena merupakan daerah simpul misalnya, Kota Kendari terlink (terkoneksi), penyangganya itu ada Kabupaten Konsel, Konawe dan Konut,” papar Syamsinar.

Sehingga diharapkan apa yang menjadi potensi dari setiap daerah tersebut kedepannya dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui digital.

Dia juga membeberkan setelah pelatihan dilaksanakan maka diakhiri dengan lomba dengan tema yang sama yakni penulisan konten dan fotografi yang terbuka untuk umum. Pendaftaran kata dia, dapat dilakukan melalui laman media sosial Dispar Sultra.

“Kami juga berharap kepada peserta yang ikut pelatihan agar dapat berpartisipasi dalam lomba yang diadakan sehingga apa yang mereka peroleh langsung diterapkan,” ujarnya.

Untuk diketahui, sesuai jadwal kegiatan akan dilakukan pertama kali di Kota Kendari dari 11 November hingga 13 November 2021. Kemudian diakhiri 12 Desember 2021 di Kabupaten Kolaka.

Sumber: SultraKini