Karyawan PT HJF

Perusahaan hilirisasi nikel di Maluku Utara fokus menyerap tenaga kerja baru di tengah kekhawatiran ancaman resesi ekonomi dunia di tahun 2023 serta gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor teknologi.

Tercatat, Harita Nickel melalui unit bisnisnya PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF) baru-baru ini membuka lebih dari 1.000 lowongan pekerjaan. Tak berlebihan, karena kebutuhan SDM untuk proyek smelter baru dan yang akan beroperasi nanti memang cukup besar.

Lantaran banyaknya tenaga kerja yang diserap, Harita Nickel bahkan menjadi kontributor terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Halmahera Selatan di bidang ketenagakerjaan.

Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Pemkab Halmahera Selatan Ardiani Radjiloen menyatakan pihaknya memberi apresiasi tinggi bagi Harita Nickel atas kontribusi ketenagakerjaan tersebut.

“Saya sebagai Pemda Halsel dalam hal ini Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Harita, karena PAD kami per 21 Oktober 2022 sudah melebihi target dan kontribusi terbesar dari Harita,” kata Ardiani belum lama ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, Pemda Halmahera Selatan selalu membuka ruang bagi perusahaan untuk bisa saling bersinergi dan berkolaborasi. Apalagi jika tujuannya adalah menekan jumlah pengangguran dan memberdayakan ekonomi masyarakat.

Apa yang dilakukan Harita sangat mendukung program Pencaker (Pencari kerja) yang digaungkan Pemkab Halsel untuk mengurangi pengangguran dan menekan angka kemiskinan,” ujarnya.

Data BPS mencatat, jumlah angkatan kerja di Maluku Utara per Agustus 2022 mencapai 609,2 ribu. Dari jumlah tersebut, mereka yang bekerja sebanyak 585 ribu orang dan yang masih menganggur sebanyak 24,2 ribu orang.

Halmahera Selatan menjadi daerah yang paling banyak menyumbang angkatan kerja, yakni sebanyak 112,3 ribu orang atau 18,43 persen dari total angkatan kerja di Maluku Utara.

Adapun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku Utara per Agustus 2022 sebesar 3,98 persen, atau turun 0,73 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Halmahera Selatan menjadi daerah dengan TPT terendah yaitu sebesar 1,51 persen.

Rektor Universitas Negeri Khairun Ternate Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, mengatakan bahwa Halmahera Selatan memang memiliki jumlah penduduk terbanyak dari semua kabupaten kota di Maluku Utara.

“Karena itu kalau ada tren positif bahwa tingkat pengangguran di Halmahera Selatan itu lebih kecil dibandingkan kabupaten kota lain, maka bisa kita asumsikan bahwa kehadiran perusahaan terutama Harita dan beberapa perusahaan tambang lainnya, di wilayah Halmahera Selatan terutama di Obi, itu berkontribusi positif terhadap keberadaan tenaga kerja kita di sana,” kata Ridha.

“Dan kita berharap ini juga menjadi prioritas, sekali lagi menjadi prioritas perusahaan untuk terus mendorong anak-anak daerah kita itu bisa terserap kesana, tentu saja dengan kualitas, dan juga keterampilan yang dibutuhkan,” tambahnya.

Berdasarkan catatan, HJF berhasil merekrut 1.200 karyawan hingga September 2022 dan akan kembali merekrut 600 tenaga kerja baru lagi hingga akhir tahun ini. Dengan jumlah tersebut, pada tahun ini akan mencapai 1.800 serapan tenaga kerja baik skilled maupun non-skilled.

Di sisi lain, saat ini di sektor teknologi terjadi winter tech alias gelombang PHK yang menerpa sejumlah perusahaan teknologi dunia dalam beberapa bulan terakhir. PHK dilakukan guna menjaga keberlangsungan bisnis dan menjadi strategi dalam menghadapi perlambatan ekonomi, lonjakan suku bunga, dan inflasi.

Beberapa di antaranya Meta, induk Facebook dan WhatsApp, lalu Twitter, Shoppe, dan Grab. Meta harus mengurangi jumlah tenaga kerjanya sekitar 13 persen dan berdampak lebih dari 11.000 karyawannya. Ada juga Twitter yang memangkas sekitar 3.700 pekerjaan dan mengumumkan informasi tersebut kepada karyawannya melalui surat elektronik.

Sumber: Suara.com
Kegiatan pemberian makanan tambahan untuk bayi dan balita

Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-58 PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bekerjasama dengan puskesmas Roko-Roko melakukan Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada bayi dan balita. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Senin, 14 November 2022 di posyandu Desa Nambo Jaya dan Rabu 16 November 2022 di posyandu Desa Sainoah Indah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bambang Murtiyoso GM External PT GKP, Kepala Puskesmas Roko-Roko Alwi dan Kepala Desa Nambo Jaya, Lamido.

Selain pemberian makanan tambahan, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemeriksaan lansia, penimbang berat badan, pengukuran tinggi badan serta pemberian Kartu Menuju Sehat (KMS).

Pemberian makanan tambahan merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) GKP, di bidang kesehatan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap bayi dan balita. Tujuannya, untuk memberikan gizi terbaik dan mencegah terjadinya gizi buruk terhadap anak-anak di daerah lingkar tambang.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bayi stunting. Fokus PMT, bahwa di area ring satu perusahaan tidak boleh terdapat kasus gizi buruk. Selain itu harapannya kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama dengan instansi-instansi lain di area lingkar perusahaan, ” ucap Aldo Sastra tim CSR GKP.

Dari data puskesmas pada kegiatan PMT ini, rerata berat bayi 5,25 kg tinggi badan 43,05 cm. Sedangkan rerata berat badan Balita 10,4 kg dengan tinggi badan 84,79 cm. Dari data tersebut, menunjukan bayi dan balita dalam kondisi sehat.

Bambang Murtiyoso, GM External PT GKP berharap, lewat program PMT ini, gizi anak-anak bisa terpenuhi dengan baik sehingga menjadi lebih sehat dan siap menjadi generasi penerus bangsa.

“Semoga kegiatan PMT ini bisa menjadi penambah gizi bagi bayi dan balita dan kita berharap putra putri di di sini sebagai generasi penerus bisa berkembang lebih sehat lagi sehingga memiliki satu akhlak yang mulia sehingga jadi kebanggan orang tua masyarakat dan agama, amin.” Jelas Bambang Murtiyoso dalam sambutannya.

Alwi, Kepala Puskesmas Roko-Roko dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan PMT yang diselenggarakan pihak perusahaan.“ lewat kegiatan PMT ini semoga masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik, dan saya sangat berterimakasih kepada pihak perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan ini, karena sangat-sangat membantu, “jelas Alwi.

Lamido , Kepala Desa Nambo Jaya memberikan apresiasi kegiatan PMT ini. Ia berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat.

“ Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak perusahaan atas kolaborasinya dengan pihak kesehatan dalam hal ini pemberian makanan tambahan. Jangan berpikir ini nilai dan jumlahnya, bantuan itu bukan besar dan kecilnya tapi keikhlasan dan kepedulian. Dan saya rasa ini akan berkepanjangan” jelas Lamido dalam sambutannya.

Kegiatan PMT mendapat respon positif dan didukung penuh oleh masyarakat Nambo Jaya dan Sainoah Indah. Ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, bukan hanya kegiatan PMT saja, tetapi juga kegiatan apa saja yang diselenggarakan perusahaan.

“Terima kasih atas kegiatan ini, sangat bermanfaat, tidak saja bagi anak-anak tetapi juga para ibu. Kegiatan ini sekaligus membuka kesadaran para ibu dan orang tua, tentang pentingnya gizi yang baik bagi bayi dan anak-anak. Biasanya makanan tambahan hanya sedikit, sekarang jumlahnya lebih banyak. Terima kasih GKP, ” Demikian ujar ibu Daniati, warga Sainoa Indah usai mendapatkan susu dan biskuit bayi.

Pada awal Desember kegiatan serupa akan dilaksanakan di lima desa di Roko-Roko Raya, “Kegiatan PMT untuk lima desa di Roko-Roko Raya akan dilaksanakan di awal Desember sesuai jadwal posyandu masing-masing desa” demikian disampaikan Idris Toande, PIC program PMT CSR PT GKP.

Sumber: PotretTerkini.ID
Luhut Binsar Pandjaitan bersama karyawan pabrik smelter

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan Indonesia sedang fokus untuk hilirisasi nikel. Ia menegaskan hilirisasi tersebut akan membuat Indonesia menjadi pemain baterai kendaraan listrik dunia.

Meski begitu, Luhut menyebut, kehadiran Robin Zeng sebagai pendiri Contemporary Amperex Technology (CATL), juga penting karena menjadi mitra yang baik dalam baterai lithium.

“Mereka juga akan memproduksi baterai baru sebesar 265 gigawatt hour dalam 3 juta ton EV. Kita juga membidik 11 gigawatt sektor hydropower yang berpotensi di Kalimantan Utara, kontraksi dimulai kapan saja, (bisa) kuartal I tahun depan (2023),” ujar Luhut pada B20 Summit di Bali, Minggu (13/11).

Luhut menganggap dengan digitalisasi dalam mengatur sumber daya alam bisa juga membuat korupsi di Indonesia berkurang. Sehingga pendapatan negara, industri lokal, dan UMKM dapat meningkat. Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai emisi nol (net zero emission) pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.

“Kita juga sangat mendukung adopsi energi terbarukan. Meski demikian, Indonesia akan menyeimbangkan target emisi dengan target pertumbuhan ekonomi,” ujar Luhut.

Luhut Targetkan RI Bisa Produksi Baterai Kendaraan Listrik Sendiri di 2024

Luhut bicara target Indonesia dapat memproduksi baterai kendaraan listrik di tahun 2024. Hal tersebut seiring dengan pengembangan hilirisasi industri nikel.

“Kita sudah tidak rely to commodity lagi, dulu kita hanya ekspor ore nikel saja, kita sekarang sudah masuk ini. Soon we have to be here, second quarter 2024 we are going to produce our own lithium battery,” ujar Luhut saat 4th Indonesia Fintech Summit 2022, Kamis (10/11).

Rencana tersebut seiring dengan pembangunan Kawasan Industri Kalimantan Utara (Kaltara) yang termasuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN). Proyek senilai USD 132 miliar ini ditargetkan rampung di tahun 2024.

Dia memaparkan, kawasan industri ini nantinya akan memproduksi electronic alumina sebesar 3 juta ton, besi dan baja sebesar 5 juta ton, dan new energy battery untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebanyak 265 gigawatt (GW).

Sumber: Kumparan
Penimbunan material ore di stockpile

Inflasi sedang terjadi di seluruh dunia dan meningkat tajam selama 9 bulan terakhir. Pertumbuhan ekonomi terancam stagnan, bahkan melemah. Daya beli semakin turun dan angka pengangguran yang tinggi. Kondisi ini menjadi sesuatu yang menakutkan.

Semua ini terjadi akibat konstelasi politik dunia yang terjadi akhir–akhir ini. Terutama perang Rusia dan Ukraina yang mengganggu arus perdagangan energi, pangan, pupuk, logam, dan industri komoditas lainnya.

Hal ini jelas akan berdampak pada stabilitas ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia.

Saat ini, prospek ekonomi Indonesia cukup bergantung pada ledakan harga komoditas utama, seperti batubara, minyak kelapa sawit, timah, nikel dan gas alam lainnya.

Dalam menghadapi resesi global ini, pemerintah harus siap menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi, seperti penurunan harga dan permintaan komoditas tersebut. Ini menjadi sinyal berbahaya bagi perekonomian Indonesia, khususnya dari sisi penerimaan negara yang selama ini cukup mengandalkan penerimaan dari sektor komoditas.

Namun, meskipun dibayangi hantu resesi global, harga nikel masih bertengger di angka cukup tinggi. Per 8 November 2022, harga nikel mencapai 23.405 USD/ton. Menurut London Metal Exchange (LME), harga nikel diprediksi akan naik hingga akhir tahun 2022.

Kenaikan ini menjadikan potensi nikel sebagai bagian dari strategi menghadapi resesi global.

Di lain sisi, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi bahwa resesi ekonomi global akan sedikit berdampak pada ekspor nikel Indonesia karena mengalami penurunan permintaan.

Permintaan yang kaku untuk nikel murni dari sektor paduan masih ada, tetapi para pengusaha semakin hati-hati dalam membeli bahan baku di tengah berita resesi yang beragam.

Meskipun demikian, ruang penurunan harga nikel terbatas karena permintaan hilir untuk nikel murni tetap kuat dan persediaan masih rendah.

Ini juga menjadi pendorong pemerintah untuk mengembangkan program hilirisasi nikel. Saat ini, nikel di Indonesia diproduksi dalam bentuk bahan setengah jadi seperti NPI, FeNi, Ni-matte, MHP, dan Ni-Co sulfat.

Sudah ada perkembangan sejak tahun 2020, produk NPI dan FeNi diolah lebih lanjut menjadi stainless steel. Sementara untuk produk MHP dan Ni-Co sulfat, akan digunakan sebagai bahan baku baterai listrik yang pabriknya masih dalam tahap konstruksi.

Pesatnya perkembangan teknologi baterai, menjadikan proses transisi energi semakin mendesak. Nikel memiliki kelebihan dibandingkan mineral tambang lainnya, karena itu transisi energi akan bergantung pada nikel.

Untuk itu, industri hilirisasi nikel di Indonesia perlu dikembangkan secara komprehensif. Tentu saja, dengan ini akan memberikan nilai tambah yang tinggi, juga menyerap tenaga kerja dan hal positif lain yang akan memberi pemasukan bagi Indonesia.

Sebagai contoh, perekonomian Sulawesi Tenggara pada triwulan I 2022, tetap mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,07%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,01%.

Tingginya pertumbuhan perekonomian terjadi selaras dengan terjaganya kinerja lapangan usaha, salah satunya yaitu lapangan usaha pertambangan dan industri pengolahan selaras dengan peningkatan permintaan nikel dan olahannya.

Lapangan usaha pertambangan dan industri pengolahan memiliki pangsa terhadap perekonomian Sultra masing–masing sebesar 19,05% dan 7,55%.

Tingginya kontribusi tambang dan industri pengolahan tersebut tidak terlepas dari potensi sumber daya mineral Sultra yang merupakan provinsi dengan potensi cadangan nikel terbesar di Indonesia dengan total cadangan bijih tercatat sebesar 1,87 miliar ton (Dirjen Minerba, 2020).

Pertambangan bijih logam berkontribusi sebesar 55,43% terhadap lapangan usaha pertambangan. Sama halnya dengan pertambangan bijih logam, industri pengolahan logam dasar di Sultra memiliki pangsa terbesar terhadap lapangan usaha industri pengolahan dengan pangsa sebesar 45,53%.

Lebih lanjut, produk industri pengolahan logam dasar di Sultra berkontribusi lebih dari 99% dari total ekspor Sultra.

Berdasarkan pangsanya, perekonomian Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh lapangan usaha primer, yakni lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 24,78%.

Dan lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan pangsa sebesar 19,05%.

Data dari Kementrian ESDM tersebut juga selaras dengan kondisi yang terjadi di Sultra. Berdasarkan data yang dirilis oleh Dirjen Minerba (2020), terdapat total 292 IUP tambang nikel yang tersebar di Indonesia, dimana sebanyak 154 IUP berada di Sultra.

Jumlah tersebut menempatkan Sultra sebagai daerah dengan jumlah IUP nikel terbanyak di Indonesia.

Salah satu pemilik IUP nikel di Sulawesi Tenggara adalah PT Gema Kreasi Perdana (GKP) yang terletak di Pulau Wawonii, Konawe Kepulauan. Perusahaan tambang nikel ini telah memberikan kontribusi dalam peningkatan ekonomi daerah, lebih khusus pada Kabupaten Konawe Kepulauan.

Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara diperkirakan akan didorong oleh akselerasi pertumbuhan lapangan usaha pertambangan dan lapangan usaha industri pengolahan.

Kinerja lapangan usaha pertambangan diperkirakan akan mengalami peningkatan untuk mendukung hilirisasi hasil pertambangan di Sulawesi Tenggara. Ini menjadi salah satu strategi Indonesia dalam menghadapi resesi global 2023.

Sumber: Kendari Aktual
Kunjungan kerja Presiden Jokowi

Pengamat ekonomi dari Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Askar Muhammad mengatakan, berkat kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah atau bijih nikel oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat.

“Jadi memang untuk pertumbuhan ekonomi di kuartal III kemarin, kalau dari pengamatan kami memang paling besar oleh dikontribusi oleh ekspor terutama ekspor bahan baku kita komoditas itu nikel ya lalu batubara juga salah satunya,” ujar Askar, Selasa (8/11).

Askar menjelaskan, value nikel ini menjadi besar banget karena hilirisasi yang awalnya diekspor mungkin kecil, karena mungkin karena ekspor biji nikel kemudian dibuat menjadi turunannya.

“Dan saat ini turunannya itu menjadi besar kontribusinya,” imbuh Askar.

Lebih lanjut Askar menambahkan, pelarangan ekspor nikel juga berpengaruh terhadap sektor manufaktur yang secara langsung juga turut mengerek laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Jadi patokannya itu awal 2020 sebelum 2020 kontribusi industri logam dasar terhadap sektor manufaktur itu kita bisa lihat di antara 3 persen sampai 4 persen,” jelasnya.

“Tapi pasca dilarang ekspor bijih nikel kontribusinya itu sudah sampai 5 persen dan bahkan kemarin terakhir 5,9 persen hampir 6 persen artinya memang ini justru jadi salah satu sektor pendongkrak industri manufaktur kita yang sangat kita butuhkan di negara-negara maju,” imbuhnya

Selain itu, menurut Askar pelarangan ekspor bahan mentah nikel juga akan memantik minat investasi dari luar negeri untuk mengelola bahan mentah nikel menjadi barang yang memiliki nilai tambah.

“Kalau dari pengamatan kami memang pelarangan ekspor ini jalan pintas atau cara paling mudah untuk menarik investasi karena memang Indonesia bisa dibilang belum punya teknologinya nih untuk mengubah untuk mengelola nikel mentah menjadi nikel berkualitas,” tuntasnya.

Sebagaimana diketahui, pelarangan kebijakan ekspor mulai sejak 1 Januari 2020 lalu oleh Presiden Jokowi yang bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah di dalam negeri dan menggalakkan hilirisasi nikel.

Pada awal mula kebijakan itu dikeluarkan ada sebagian kelompok yang tidak setuju sebab dikhawatirkan nilai ekspor negara bisa anjlok karena memberhentikan ekspor bijih nikel tersebut. Namun terbukti setelah larangan ekspor bijih nikel disetop dan Indonesia menggalakkan hilirisasi nikel di dalam negeri untuk mendapatkan hasil ekspor dengan nilai tambah, justru pendapatan negara dari ekspor hilirisasi nikel menjadi bertambah.

“Dulu ekspor nikel hanya mentahan, sekarang ada industri smelter. Dan harus kita paksa. Dulu nikel kita setop ramai, orang datang siapa saja menyampaikan hati-hati ekspor bisa anjlok karena memberhentikan ekspor nikel ini,” ujar Jokowi.

Tercatat, lewat pelarangan ekspor bijih nikel menjadi ekspor melalui proses hilirisasi, pendapatan negara melejit signifikan dari yang sebelumnya hanya USD 1,1 miliar atau Rp 15 triliunan pada tahun 2017-an menjadi USDS 20,9 miliar atau Rp 360 miliar pada tahun 2021.

“Meloncat dari Rp 15 triliun ke Rp 360 triliun, itu baru nikel. Nanti kita setop lagi timah, tembaga. Setop lagi ekspor barang-barang mentahan,” ungkap Jokowi.

“Hilirisasi jangan sampai berpuluh-puluh tahun menjual komoditas saja, kini setop tapi satu-satu tidak barengan,” pungkas Jokowi.

Sumber: JawaPos.com
KTT G20

Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia atau Himpuni bekerja sama dengan T20 Indonesia dan U20 Indonesia akan menyelenggarakan diskusi menjelang perhelatan KTT G20 Koordinator Presidium Himpuni Jakarta Sutopo Kristanto mengatakan organisasinya akan membahas tentang transisi energi dalam forum tersebut. 

“Himpuni sebagai perhimpunan organisasi alumni perguruan tinggi negeri se-Indonesia terpanggil untuk turut serta memikirkan cara terbaik dalam transisi energi tersebut,” ujar Sutopo dalam keterangannya pada Senin, 24 Oktober 2022.

Adapun forum ini akan berlangsung di IPB Convention and Exhibition, Bogor, pada 25-26 Oktober 2022. Transisi energi dari energi berbasis fosil menjadi energi berkelanjutan merupakan salah satu prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Indonesia memastikan keamanan energi bagi komunitas global selain mendorong energi hijau.

Namun, dalam melakukan transisi energi, investasi yang sangat besar menjadi tantangan utama. Tantangan-tantangan ini akan menjadi bahan diskusi dalam pertemuan Himpuni bersama T20 dan U20.

Sekretaris Jenderal Himpuni, Irawati Hermawan berujar, pada hari pertama, diskusi akan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama merembuk soal arah pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia. “Dalam sesi ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang akan memaparkan peta jalan transisi kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik,” ujarnya.

Pembicara lainnya adalah Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Partner and Industry Leader Deloitte Raj Kannan, dan Direktur Harita Nickel Tonny H. Gultom. Sesi berikutnya akan menghadirkan dialog dengan Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Melalui sesi tersebut, akan dilakukan pula diskusi panel yang menghadirkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati,Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur Edwin Syahruzad, dan anggota Dewan Energi Nasional, Satya Yudha, serta Rahul Kar dari Deloitte.

Semantara itu pada hari kedua, agenda ini akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. Hadir pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin.

Adapun percepatan transisi energi di Indonesia diperkirakan membutuhkan investasi US$ 1 triliun pada 2060 untuk pembangkit energi baru dan terbarukan serta transmisinya. Besarnya pendanaan memerlukan kolaborasi dan mobilisasi berbagai alternatif pendanaan dan sumber keuangan baik dari perusahaan publik maupun swasta. 

“Dalam kerangka inilah, HIMPUNI tergerak untuk turut serta mempercepat realisasinya,” kata Sutopo.

Sumber: Tempo
pengisian baterai mobil listrik

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengapresiasi langkah Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri (HIMPUNI) Indonesia, yang berupaya mengakselerasi transisi energi berkelanjutan.

HIMPUNI telah memfasilitasi diskusi dan tukar gagasan khususnya terkait berbagai konsep pengembangan energi terbarukan.

“Saya mengharapkan hasil dari diskusi akan turut mensukseskan tercapainya agenda kepemimpinan Indonesia pada G20, dan mendukung implementasi kebijakan transisi energi Indonesia sebagai sebuah kontribusi bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia di seluruh dunia,” ucap Ma’ruf ketika menutup secara virtual, kegiatan HIMPUNI, dikutip Kamis (27/10/2022).

Kegiatan tersebut merupakan side event road to G20 dengan mengangkat tema “Guarding Energy Transition in Indonesia and Beyond: High Level Policy Discussion on Promoting Investment, Financing and Development of Renewable and Green Energy”. Event berlangsung dua hari, sejak Selasa (25/10). Kegiatan ini adalah kerja HIMPUNI dengan dengan T20 Indonesia dan U20 Indonesia.

Ma’ruf menuturkan, pemerintah akan membawa isu transisi energi ini untuk dibahas bersama dalam forum pertemuan Presidensi G20 di Bali pada November mendatang. Ia menyebut, salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan transformasi energi baru terbarukan (EBT) adalah melalui ekosistem kendaraan listrik.

Wapres berharap, dengan upaya tersebut maka dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 3 juta barel serta menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta pada tahun 2070.

“Oleh karena itu saya mengajak BUMN maupun pihak swasta untuk dapat berkolaborasi mewujudkan target tersebut,” tuturnya.

Anggota Presidium HIMPUNI, Akhmad yang membacakan resume kegiatan selama dua hari, menegaskan kembali bahwa HIMPUNI terpanggil untuk turut serta memikirkan cara terbaik dalam transisi energi.

“Kami terus mendorong upaya pemerintah dalam transisi energi dari yang berbasis fosil menjadi energi berkelanjutan,” ucap dia.

Dari diskusi selama dua hari HIMPUNI akan menyampaikan poin-poin pemikiran kepada pemerintah berkaitan dengan isu energi berkelanjutan tersebut. Harapannya, dapat lebih membantu pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan transisi energi berkelanjutan.

Pada hari kedua, event HIMPUNI tersebut diisi dengan “Governers Forum” tentang strategi para gubernur dalam mentransisikan energi di daerahnya. Hadir dalam sesi ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan dan Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin. Forum diawali dengan sambutan dari Anies Baswedan, selaku Co-Chair U-20 Indonesia.

HIMPUNI sebagai perhimpunan organisasi alumni perguruan tinggi negeri se-Indonesia ikut berpartisipasi mensukseskan Presidensi G20 Indonesia 2022 terutama agenda prioritas transisi energi, dari yang berbasis fosil menjadi energi yang dapat berkelanjutan.

“HIMPUNI sebagai perhimpunan organisasi alumni perguruan tinggi negeri se-Indonesia terpanggil untuk turut serta memikirkan cara terbaik dalam transisi energi tersebut,” ujar Koordinator Presidium HIMPUNI Sutopo Kristanto, dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).

Bekerja sama dengan T20 Indonesia dan U20 Indonesia, HIMPUNI akan menyelenggarakan side event road to G20 dengan mengangkat tema “Guarding Energy Transition in Indonesia and Beyond: High Level Policy Discussion on Promoting Investment, Financing and Development of Renewable and Green Energy”. Acara ini diadakan pada Selasa 25 Oktober 2022 dan Rabu 26 Oktober 2022 di IPB Convention and Exhibition, Bogor.

Sebagaimana diketahui, T20 adalah “bank ilmu/ide” bagi G20. Sejalan dengan peran ini, T20 menjadi wadah bagi global think-tank dan para ahli untuk menyajikan analisis yang komprehensif terkait diskusi yang sedang berlangsung di G20 dan menghasilkan ide-ide untuk mendukung G20 dalam menghasilkan kebijakan yang konkret dan berkelanjutan.

Hasil akhir T20 dipresentasikan kepada G20 working groups, para menteri, dan pemimpin negara sebagai alternatif kebijakan, bukan rekomendasi.

Adapun U20 merupakan forum bagi para pemimpin pemerintah daerah kota-kota U20, diantaranya untuk melakukan aksi terhadap iklim global dan pembangunan berkelanjutan kepada para pemimpin nasional. Kelompok ini yang bertujuan untuk membawa masalah perkotaan ke garis depan agenda G20.

Sedangkan HIMPUNI merupakan perhimpunan dari organisasi alumni PTN Indonesia. Anggota HIMPUNI terus berkembang. Saat ini telah bergabung 44 PTN dari Aceh hingga Papua.

Sekretaris Jenderal HIMPUNI Irawati Hermawan menambahkan, pada kegiatan diskusi hari pertama, dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama menjelaskan soal arah pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Dalam sesi ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang akan memaparkan peta jalan transisi kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik,” ujarnya.

Pembicara lainnya adalah Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Partner and Industry Leader Deloitte Raj Kannan, dan Direktur Harita Nickel Tonny H. Gultom.

Pada sesi berikutnya, menghadirkan dialog DPR para menteri terkait, yakni Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Pada sesi tersebut, juga dilakukan diskusi panel yang menghadirkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Edwin Syahruzad Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur, Anggota Dewan Energi Nasional Satya Yudha, dan Rahul Kar dari Deloitte.

Sumber: Liputan 6