bazar ramadhan

Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1444 H, tahun ini, PT Gema Kreasi Perdana menggelar Bazar Ramadhan, kegiatan ini tidak saja untuk memeriahkan datangnya bulan yang mulia dan penuh maghfirah, tetapi juga untuk membangkitkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan UMKM, khususnya bagi masyarakat Roko-roko Raya.

Kegiatan Bazar Ramadhan 1443 Hijriyah (H) tahun ini mengangkat tema “Ramadhan BerGEMA”. Hadir dalam acara pembukaan, Camat Wawonii Tenggara, Iskandar, Kepala Desa Sukarela Jaya, Samaga dan Kepala Teknik Tambang (KTT) PT GKP site Wawonii, Aep Khaeruddin.

Camat Wawonii Tenggara, Iskandar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada PT Gema Kreasi Perdana yang sudah menginisiasi kegiatan Bazar Ramadhan. Dengan harapan kegiatan ini bisa memberi dampak positif bagi masyarakat, serta mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di Roko-roko raya.

“Acara Bazar Ramadhan sesuatu yang positif bagi kita semua. Mari kita sama-sama manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Terutama peningkatan ekonomi warga selama kegiatan ini digelar dalam bulan Ramadhan tahun ini,” ungkap Iskandar.

Lebih jauh, ia juga memberi apresiasi atas sinergi dengan pihak Pemerintah Desa Sukarela Jaya yang menyediakan lokasi bazar, dan saat ini menjadi sentra kuliner bagi masyarakat Roko-roko Raya selama bulan Ramadhan. Ia juga berharap, selain kegiatan bazar juga diisi dengan kegiatan positif lainnya, semisal lomba menghafal alquran, lomba adzan ataupun kegiatan yang mampu meningkatkan pemahaman keagamaan bagi masyarakat terutama bagi generasi muda.

“Disatu sisi ada peningkatan ekonomi tetapi disisi lain ada nuansa keagamaan, sehingga nilai-nilai Ramadhan tetap dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya menambahkan.

Kepala Desa Sukarela Jaya, Samaga, juga mengharapkan agar masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan bazar ini dengan menyediakan berbagai kebutuhan berbuka puasa. Apalagi, masyarakat tidak dipungut biaya. Semuanya disediakan oleh perusahaan, masyarakat tinggal mengisi lapak-lapak yang sudah disiapkan.

“Kegiatan bazar ini akan dilaksanakan selama bulan Ramadhan, jadi bagi masyarakat di Desa Roko-roko raya yang berkeinginan untuk berjualan dipersilahkan memanfaatkan lapak yang ada. Semuanya gratis dan tidak dipungut biaya sepeserpun,” jelas Samaga.

Tak lupa Samaga berterima kasih kepada PT GKP yang telah menyelenggarakan kegiatan Bazar Ramadhan tahun ini.

“Atas nama pemerintah desa dan pribadi mengapresiasi setiap program yang dibuat oleh tim CSR PT GKP, dimana setiap programnya banyak memberi dampak positif bagi masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, KTT PT GKP, Aep Khaeruddin menjelaskan, kegiatan bazar ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus memberi manfaat bagi masyarakat sekitar melalui berbagai kegiatan sosial dan peningkatan ekonomi masyarakat.

“Alhamdulillah kegiatan bazar Ramadhan menjadi ikon baru masyarakat. Selain itu, bentuk komitmen kami adalah tumbuh bersama masyarakat dalam berbagai kegiatan. Termasuk juga kegiatan Ramadhan tahun ini, salah satunya adalah Bazar Ramadhan,” jelas Aep.

Bazar Menjadi Ikon Baru

Dalam kegiatan Bazar Ramadhan BerGEMA ini, berbagai kudapan disediakan. Bagi para pengunjung banyak pilihan ifthar yang bisa dibawa untuk berbuka puasa. Mulai dari kue-kue basah, gorengan, es buah, es cincau hingga es pisang ijo.

Bazar Ramadhan ini juga menjadi ikon baru di Desa Sukarela selama bulan ramadhan, pasalnya banyak kaum milenial yang menjadikan tempat ini untuk acara bukber, dan ngabuburit.

Lokasi bazar yang tepat di samping dermaga ini mampu mencuri perhatian pengunjung, apalagi dimanjakan dengan pemandangan laut dan sunset dari ujung Sukarela, selain itu Panitia Bazar menyediakan spot photo booth/Instagram yang langsung menghadap ke laut serta menikmati senja di ujung dermaga. Malam hari, selepas sholat tarawih, lokasi ini menjadi tempat nongkrong dan live music bagi muda-mudi.

Tak cukup sampai di situ. Jika ingin menikmati  pemandangan langsung dari atas perahu, masyarakat setempat juga menyewakan perahu ketinting, sehingga bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana bazar dan senja di Desa Sukarela.

Kegiatan Bazar Ramadhan BerGEMA ini akan berlaku selama Bulan Ramadhan, semoga selama satu bulan ini bisa membantu memajukan geliat perekonomian masyarakat setempat khususnya di lingkar tambang. Para pengunjung bazar tidak hanya masyarakat, tetapi juga karyawan perusahaan baik itu PT GKP maupun kontraktor lainnya.

Salah satu pelaku UMKM, Ma’anawia sangat bersyukur digelarnya kegiatan Bazar Ramadhan oleh PT GKP.

“Saya sangat berterima kasih dan senang dengan adanya bazar ini, jadi setiap sore bisa datang berjualan, pengunjungnya juga rame bukan hanya dari masyarakat saja, namun karyawan juga banyak yang datang belanja takjil,” jelas Ma’anawia.

Bazar Ramadhan BerGEMA hanya berlangsung selama bulan Ramadhan saja, selain kegiatan bazar, PT GKP juga menyelenggarakan kegiatan Safari Ramadhan yang didalamnya ada pembagian sembako dan bakti sosial yang rencana akan direalisasikan di pertengahan Ramadhan.

Sumber: Sorot Sultra
Pimpinan Daerah GMNI Sulawesi Tenggara

Lahirnya putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor : 57 P/HUM/2022 yang mengabulkan permohonan Judicial Review (JR) Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah Konawe Kepulauan No. 2 tahun 2022 (Perda RTRW), belakangan ini sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat Sulawesi Tenggara. Bahkan ada beberapa kalangan yang sudah merespon putusan ini dengan pernyataan di media online, aksi demonstrasi dan lain sebagainya, yang mayoritas meminta agar pemerintah segera mencabut IUP Operasi Produksi (OP) yang ada di Pulau Wawonii.

Menanggapi hal itu, Dewan Pimpinan Daerah GMNI Sulawesi Tenggara melalui Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Bung Lukman Syarifuddin menyampaikan bahwa kita semua menghormati dan menghargai Putusan MA, akan tetapi kita juga harus jernih memaknai bahwa putusan tersebut tidak serta merta menghentikan aktivitas perusahaan pertambangan yang sedang berjalan di Pulau Wawonii.

Karena penghentian kegiatan pertambangan di Pulau Wawonii dapat dilakukan apabila IUP OP nya telah dicabut oleh instansi yang berwenang, kita semua tentu menunggu langkah apa yang akan diambil oleh Pemprov Sultra dan Pemkab Konawe Kepulauan pasca putusan tersebut.

“Oleh karena itu kami menghimbau kepada semua pihak untuk menahan diri agar tidak terprovokasi dengan video-video penolakan tambang di Pulau Wawonii yang beredar di media sosial, karena jangan sampai isu tersebut sengaja diframing oleh pihak tertentu untuk kepentingan pribadi mereka, yang pada akhirnya mengorbankan banyak pihak.”


“Terutama kepada seluruh mahasiswa yang ada di Sulawesi Tenggara, kita sebagai insan akademis yang selalu mendahulukan kajian terhadap sebuah isu sebelum melakukan gerakan. tentu untuk mendapatkan informasi yang valid dan objektif, kita harus menggali dari kedua belah pihak. Agar keberpihakan kita betul-betul untuk kepentingan masyarakat.”

Terkait putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) No.67/G/LH/2022/PTUN. KDI yang pada pokoknya membatalkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) No.949/DPMPTSP/XII/2019 tentang persetujuan perubahan IUP OP PT GKP, Bung Lukman menyampaikan bahwa kita sebagai negara hukum harus menghargai proses hukum yang sedang berjalan, kita percayakan kepada pengadilan untuk memutus. Sebab masih ada upaya hukum banding dan kasasi lagi.

Sumber: Suara Kendari
Dani Kaimudin

Seorang karyawan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bernama Dani Kaimudin diancam dan diintimidasi menggunakan Senjata Tajam (sajam) oleh warga yang melakukan aksi demonstrasi di lokasi tambang, Kamis, 9 Maret 2023.

Dani menceritakan, intimidasi dan pengancaman tersebut ia alami saat sedang menjalankan tugasnya sebagai humas perusahaan untuk menanyakan maksud dan tujuan sekelompok warga yang sedang berdemonstrasi di areal IUP PT GKP.

Dani mengatakan, saat itu dirinya tiba-tiba ditarik dan dikejar menggunakan sajam oleh warga yang kemudian memicu kekacauan di lokasi.

Situasi semakin memanas ketika warga mengeluarkan pisau dan mengejar Dani sehingga menimbulkan kericuhan di lokasi.

“Saat itu, sebagai orang yang diberikan tanggungjawab sebagai Humas, bermaksud  menanyakan kedatangan beberapa warga yang  melakukan aksi demonstrasi dan menghalangi aktivitas operasional tambang,” kata Dani, Kamis, (9/3/2023).

“Tiba-tiba saya ditarik, diteriaki, dimaki  serta diancam dengan mengayunkan senjata tajam, sampai baju saya sobek,” ujar Dani menceritakan kejadian tersebut.

Dani mengatakan, saat itu ia berhasil diselamatkan oleh beberapa rekannya yang berada di lokasi. Namun, intimidasi dan ancaman yang dilakukan warga tersebut mengakibatkan situasi di area IUP menjadi tidak stabil, dan sempat terjadi bentrokan di lokasi pertambangan.

Menurut Dani, tindakan warga tersebut tidak hanya mengancam dan mengintimidasi karyawan, namun juga mengakibatkan kegiatan operasional tambang terhenti. Alat-alat berat yang sedang bekerja dihentikan dan tidak dapat melanjutkan aktivitasnya.

Sementara itu, Koordinator Humas PT GKP, Marlion, SH, menjelaskan bahwa setelah melakukan pengecekan ke pihak kepolisian setempat, diketahui bahwa aksi unjuk rasa warga tersebut tidak mengantongi izin dari pihak berwenang.

Selain itu, aksi para demonstran juga dinilai melanggar peraturan pertambangan karena memasuki lokasi pertambangan IUP tanpa izin.

“Aksi tersebut disinyalir sudah direncanakan dengan baik untuk menghalangi  aktivitas tambang. Sebab, alat peraga aksi yang mereka gunakan telah dipersiapkan dengan baik semisal spanduk, megapon, ikat kepala, ban bekas, bensin  dan juga senjata tajam,” jelas Marlion.

Marlion menerangkan, lahan yang menjadi lokasi demo dan penghadangan alat berat merupakan lahan milik PT GKP dan berada di dalam areal IPPKH. Lahan tersebut telah dilakukan ganti rugi penanaman oleh pemilik lahan yang sah atas nama Tamrin.

Bahkan, lanjut Marlion, Tamrin hadir di lokasi saat kejadian dan berdebat dengan warga yang berdemonstrasi. Menurutnya, sengketa lahan tersebut sudah diselesaikan oleh perusahaan.

Marlion menegaskan, sebagai warga negara yang baik, pihaknya akan melaporkan setiap pelanggaran kepada pihak berwajib termasuk aksi pengancaman yang dialami oleh karyawan PT GKP.

“Kami akan melaporkan kejadian dan aksi ancaman tersebut kepada pihak kepolisian,” tegas  Marlion.

Sumber: Radar Sultra
Ketua Pansus RTRW Konawe Kepulauan, Abdul Rahman

Ketua Pansus Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Konawe Kepulauan (Konkep), Abdul Rahman, menghimbau masyarakat untuk menahan diri terkait polemik pertambangan di Kabupaten Konawe Kepulauan.

Himbauan tersebut disampaikan menyusul maraknya video yang beredar di tengah masyarakat terkait hadirnya investasi tambang di Pulau Wawonii.

Abdul Rahman menjelaskan bahwa tim Pansus RTRW sedang bekerja secara maksimal untuk menyelesaikan masalah ini dan berharap agar warga Konawe Kepulauan tidak mudah terprovokasi dengan isu yang nantinya dapat membuat daerah tidak kondusif.

“Biarkan kami dari tim Pansus bekerja secara maksimal sehingga apa yang diharapkan nantinya bisa tercapai,” kata ketua tim Pansus Abdul Rahman, Kamis, 2 Maret 2023.

Ditanya soal hadirnya investasi di pulau yang dijuluki pulau kelapa itu, Abdul Rahman tidak menampik bahwa kehadiran PT Gema Kreasi Perdana (GKP) telah banyak membawa perubahan yang signifikan.

Perubahan tersebut, seperti meningkatnya pendapatan masyarakat serta terbukanya lapangan pekerjaan bagi warga.

Abdul Rahman juga menghargai langkah hukum yang dilakukan oleh PT Gema Kreasi Perdana terkait putusan Mahkamah Agung.

Ia berharap baik yang pro pertambangan maupun yang kontra untuk sama-sama bisa menahan diri demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat di Konawe Kepulauan.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Konkep ini juga menambahkan bahwa pihaknya akan segera memanggil Pemerintah Daerah Konkep dan timnya untuk bersama-sama membicarakan terkait revisi RTRW yang diperintahkan oleh Mahkamah Agung.

Sumber: Radar Sultra