Dialog dan musyawarah dengan masyarakat sebagai bagian dari proses pembebasan lahan

Harmonisasi hubungan PT GKP dengan masyarakat adalah salah satu kunci penting menjaga pembangunan berkelanjutan di Pulau Wawonii, Selasa (30/7). 

Untuk menjalin interaksi yang baik antara keduanya, PT GKP berkomitmen memberikan solusi terbaik, adil, transparan, dan saling menguntungkan, khususnya pada urusan pembebasan lahan.

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) terus mengutamakan pendekatan persuasif dan humanis kepada masyarakat yang memiliki tanaman di areal lahan yang masuk dalam wilayah operasi produksi perusahaan. Langkah ini tetap dijadikan mekanisme terbaik untuk mendorong dan menjaga stabilitas kamtibmas masyarakat di Pulau Wawonii.

Prosedur ganti untung tanam tumbuh dan negosiasi secara kekeluargaan menjadi prioritas yang dilakukan oleh perusahaan sejauh ini. Sehingga, diharapkan langkah ini dapat secara efektif membina hubungan antara PT GKP dengan masyarakat, khususnya ketika dilakukan pembebasan lahan dan land clearing.

“PT GKP sangat taat hukum. Faktanya, semua ketentuan perundangan telah dipenuhi dan perusahaan berkomitmen untuk menghargai sepenuhnya kearifan lokal masyarakat di sini. Terbukti, meski berada di hutan kawasan, ganti untung tanam tumbuh tetap kami berikan sebagai bentuk tali asih kepada masyarakat yang memang berhak menerimanya,” jelas Manager External Relations PT GKP, Made Fitriansyah dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/7).

Made juga menjelaskan, semua prosedur tersebut telah dilakukan secara transparan, adil, dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Ditambah lagi, PT GKP telah mengantongi berbagai perizinan yang menguatkan operasional perusahaan, termasuk Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang masih aktif. Selain itu, PT GKP hingga kini juga terus berkontribusi terhadap pendapatan negara dan daerah.

“Selain IPPKH, PT GKP sangat tertib dan rutin dalam melakukan pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) setiap tahun dan Provisi Sumber Daya Hutan-Dana Reboisasi (PSDH-DR) kepada pemerintah, serta telah mengantongi izin pemanfaatan ruang untuk project area kita,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Camat Wawonii Tenggara, Iskandar, yang menyampaikan jika pihak perusahaan telah melakukan sosialisasi secara berkala melibatkan dinas/lembaga terkait, baik secara terpusat atau secara personal kepada masyarakat, termasuk pelaksanaan ganti untung tanam tumbuh, baik yang telah ditunaikan dan yang masih terus dilakukan ketika akan ada pembebasan lahan.

“Saya apresiasi kepada perusahaan atas tanggung jawabnya. Hal ini penting agar masyarakat dan juga pemerintah desa bisa mengetahui hak dan tanggung jawab, serta ketentuan-ketentuan lain yang terkait pemanfaatan kawasan hutan,” ujar Iskandar.

Sementara itu, pada sisi masyarakat, strategi pendekatan persuasif yang diterapkan PT GKP dirasakan telah memberikan dampak nyata. Masyarakat yang telah menerima kompensasi hasil ganti untung tanam tumbuh telah merasakan manfaatnya.

Seperti pengakuan warga Desa Sinaulu Jaya Mosolo Raya, jika sejumlah hasil kompensasi ini mampu menunjang, bahkan membantu memperbaiki kehidupan masyarakat, khususnya dari aspek ekonomi dan pendidikan.

“Seperti yang bisa dilihat, hasil ganti untung ini bisa membantu menambah modal pengembangan bisnis toko kelontong ini dan juga meringankan biaya pendidikan anak-anak saya. Banyak warga yang telah bersedia menerima ganti untung ini juga merasakan dampak yang sama,” ujar Thamrin.

Hal yang juga disampaikan warga Desa Sinaulu Jaya yang lain, Iskandar, ia menyampaikan bahwa selama ini PT GKP secara transparan dan sesuai regulasi pemerintah telah melakukan ganti untung tanam tumbuh bagi warga yang mengelola kebun/tanaman yang berada di atas lahan area operasi dengan kompensasi yang layak. Sehingga, tidak ada kerugian yang timbul bagi pihak-pihak terkait.

“Perusahaan selalu mengedepankan dialog dan musyawarah dengan masyarakat. Tidak pernah ada klaim sepihak yang dilakukan tanpa dasar pembuktian. Dalam prosesnya selalu melibatkan semua pihak secara adil, termasuk perangkat desa setempat,” jelasnya.

Sumber: Sorot Sultra
Kegiatan Penanaman Rehabilitasi DAS PT GKP

Untuk merealisasikan komitmen pengelolaan lingkungan dan upaya menjaga stabilitas ekosistem lingkungan, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) tidak hanya melakukan kegiatan reklamasi lahan di dalam area proyek penambangan, tetapi juga melaksanakan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di dua area yang telah ditetapkan pemerintah di luar lahan konsesi.

Kegiatan ini merupakan salah satu kewajiban bagi pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dengan luas areal yang dilakukan rehabilitasi seluas kurang lebih 744 Ha, di mana pelaksanaannya tengah dilakukan di wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Head of HSE Department PT GKP, Aladin Sianipar menerangkan pentingnya pelaksanaan kegiatan ini yang juga berjalan bersamaan saat ini dengan pelaksanaan program reklamasi PT GKP di area penambangan.

“Kewajiban bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk melaksanakan reklamasi dan revegetasi pasca kegiatan penambangan. Selain itu, setiap pemegang IPPKH juga diwajibkan untuk melakukan rehabilitasi DAS di luar areal izinnya, agar daya dukung dan daya tampung lingkungan pada wilayah DAS tersebut tidak mengalami penurunan,” terangnya.

Dirinya juga memastikan jika pelaksanaan rehabilitasi DAS ini juga memberdayakan dan melibatkan masyarakat sekitar, khususnya dalam hal perekrutan tenaga kerja lapangan, yaitu sebagai tenaga kerja penanaman dan pemeliharaan tanaman di area Nursery (pembibitan).

“Di samping mendorong kelestarian lingkungan dalam jangka panjang, program ini harus berkontribusi terhadap masyarakat di sekitar area. Pelaksanaannya harus menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” jelas Aladin.

“Dan pada akhirnya, salah satu indikator keberhasilannya adalah masyarakat sekitar dapat menikmati keberhasilan tanaman yang telah tumbuh, seperti tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) atau buah- buahan yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dinikmati hasilnya setiap saat oleh masyarakat, tentu dengan mekanisme yang telah diatur oleh pemerintah setempat,” lanjutnya.

Dalam prosesnya ini, PT GKP juga berkolaborasi dengan PT Berkah Hijrah Halmahera (BHH) sebagai tim teknis pelaksanaan pekerjaan penanaman di lapangan. Sejak tahun 2023, keduanya telah terlibat dalam penyusunan Rancangan Teknis (Rantek) Penanaman Rehabilitasi DAS dan ditargetkan pelaksanaan serah terima lahan rehabilitasi DAS kepada pemerintah akan dilakukan di akhir tahun ke-3 (P2) pelaksanaan penanaman.

Sementara itu, KPH Unit XXIII Kabupaten Konkep yang sempat melakukan kunjungan lapangan dalam rangka meninjau keberlangsungan program reklamasi dan pengelolaan lingkungan di Pulau Wawonii pada tahun lalu (26/11/23), juga turut memberikan apresiasinya pada PT GKP karena telah memberikan contoh baik dan layak menjadi rujukan bagi perusahaan lainnya atas komitmennya dalam pemenuhan kewajiban pemegang IPPKH pada tahun ini.

“Kami sangat mengapresiasi dengan adanya upaya PT GKP menyelesaikan kewajibannya dalam reklamasi dan rehabilitasi DAS. Ini sudah bisa menjadi contoh bagi pemegang IPPKH lain. Harapan kami, semoga dalam 3 tahun ke depan, kegiatan rehabilitasi DAS sudah bisa kami terima. Serta, dalam 5 tahun ke depan, kegiatan reklamasi juga sudah bisa kami terima dengan baik. Tentu dengan koridor pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku di bidang kehutanan,” ujar Kepala Dinas KPH Unit XXIII Kabupaten Konkep, H. Afdal Azis.

Sumber: Potret Sultra
Pemberian penghargaan SAP kepada karyawan PT GKP

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) kembali secara rutin melaksanakan upacara General Safety Talk edisi Juli 2024 di depan kantor baru site Wawonii. Pada upacara kali ini, muatan pembahasan berfokus pada tinjauan hasil monitoring performa safety pada Bulan Juni 2024 untuk seluruh departemen yang bertugas melaksanakan aktivitas pertambangan, khususnya pada aspek pelaksanaan Pemeriksaan Perawatan Harian (P2H).

Head of Site PT GKP, Basri Kambatu menjelaskan pada pidatonya tentang pentingnya kesadaran atas implementasi aspek safety ini di setiap langkah kerja di lapangan, baik secara individu atau secara tim departemen. Menurutnya, dengan secara optimal mengimplementasikannya, maka keamanan dan kenyamanan dalam bekerja dapat dengan sendirinya terjamin.

“Ada 4 langkah utama yang perlu dibiasakan untuk bisa menjamin kerja aman,” jelas Basri.

Pertama, pentingnya menjaga kualitas fungsi peralatan sehari-hari pendukung aktivitas pertambangan dengan melakukan P2H dan maintenance rutin secara menyeluruh. Kedua, pentingnya pembuatan dan pemahaman atas Standard Operating Procedure (SOP) di setiap departemen. Ketiga, pentingnya dilakukan training berkala untuk memastikan pemahaman semua orang atas SOP yang telah disusun dan diimplementasikan. Dan yang keempat sekaligus terakhir, adalah perlunya audit dan monitoring berkala agar keseluruhan implementasi SOP pada operasi pertambangan dapat berjalan dengan baik,” urainya dalam pidato Safety Talk.

Dirinya juga menegaskan, melalui pembiasaan pelaksanaan keempat langkah utama ini, maka PT GKP akan dengan sendirinya mengoptimalkan kinerja pertambangan yang aman, nyaman, dan secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas tiap departemen.

Selain membahas tinjauan hasil monitoring performa safety, upacara kali ini juga dijadikan kesempatan pemberian penghargaan Safety Accountability Program (SAP) bagi para insan PT GKP yang secara sadar menerapkan pembiasaan kerja yang aman, termasuk di dalamnya terdapat 2 jenis pelaporan, yakni Hazard Report (pelaporan kondisi bahaya) dan Safety Behaviour Observation (SBO atau tindakan berbahaya).

“Lomba ini sebenarnya adalah sebuah penghargaan dan bentuk apresiasi kami (Departemen Safety/OHS) terhadap teman-teman yang peduli atas keselamatan dan keamanan kerja. Selain itu, ini juga adalah pemacu semangat bagi seluruh departemen agar dapat terus berpartisipasi membangun kesadaran atas pentingnya faktor keselamatan di setiap aktivitas pertambangan kita,” terang Sulyadi Wardi, Mine Safety Supervisor PT GKP.Pada pemberian penghargaan SAP kali ini, insan PT GKP yang berhasil mendapatkan apresiasi adalah Ari Mulyanto dari Departemen IT dan Pramudyo Wicaksono dari Departemen Mine Plan Engineer untuk kategori pelaporan Hazard Report. Sedangkan untuk kategori SBO, ada Muhammad Taufik dari Departemen Mine Plan Engineer dan Zulfahmi Yusuf dari Departemen Eksplorasi.

Karyawan PT GKP membagikan hewan kurban kepada warga desa lingkar tambang

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) membagikan 15 ekor hewan kurban untuk warga desa lingkar tambang jelang perayaan Idul Adha 1445 Hijriah di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra). Distribusi hewan kurban dilakukan selama dua hari, yaitu 13 dan 14 Juni 2024.

Hewan kurban berupa sapi dibagikan ke beberapa desa di tiga kecamatan di Konkep, yakni Wawonii Tengah, Wawonii Selatan, dan Wawonii Tenggara. Pembagian hewan kurban dilakukan tim eksternal PT GKP bekerja sama dengan humas dan perangkat desa setempat.

General Manager Eksternal PT GKP, Bambang Murtiyoso, mengatakan pembagian hewan kurban kepada masyarakat desa lingkar tambang merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan sudah berlangsung sejak perusahaan hadir di Pulau Wawonii. Dia menyebut pembagian hewan merupakan bentuk komitmen dan kepedulian PT GKP kepada masyarakat.

“Bantuan hewan kurban merupakan bentuk komitmen dan kepedulian perusahaan kepada masyarakat di lingkar tambang. Masyarakat bisa merayakan momen istimewa tersebut dengan sukacita,” kata Bambang, Minggu (16/6/2024).

Manager Eksternal Relation PT GKP, Made Fitriansyah, mengungkapkan setiap tahun jumlah hewan kurban yang didistribusikan kepada masyarakat terus bertambah. Hal tersebut karena jumlah desa yang dibagikan semakin banyak.

“Hewan kurban yang dibagikan bukan hanya di wilayah ring 1, tetapi juga di ring 2 dan ring 3 wilayah kerja perusahaan,” ungkapnya.

Tahun 2024, hewan kurban yang dibagikan sebanyak 15 ekor. Sementara tahun sebelumnya berjumlah 11 ekor. Made menyebut pembagian hewan kurban merupakan salah satu agenda rutin program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk bidang sosial keagamaan.

“Ini merupakan bukti komitmen perusahaan untuk ikut berpartisipasi dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan dan berbagi kebahagiaan bersama masyarakat lingkar tambang,” ujarnya.

Di samping itu, pembagian hewan kurban melibatkan Dinas Pertanian Bidang Peternakan Kabupaten Konkep. Keterlibatan mereka untuk memastikan hewan kurban sehat dan layak dikonsumsi.

“Semua sapi yang didistribusikan sudah layak konsumsi karena sudah dilakukan pemeriksaan oleh dinas terkait,” imbuh Supervisor CSR PT GKP, Frans Da Lopez.

Sementara Tokoh Masyarakat Mosolo Raya, Iskandar, mengungkapkan PT GKP memiliki komitmen kuat soal tanggung jawab sosial. Hal itu dapat dilihat dari kontribusi PT GKP dalam setiap kegiatan kemasyarakatan.

“Masyarakat merasakan manfaat kehadiran PT GKP di Wawonii,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Tokoh Pemuda Wawonii Selatan, Mihdar. Dia memberi apresiasi atas komitmen dan bantuan hewan kurban yang diberikan PT GKP kepada masyarakat lingkar tambang di Wawonii.

“Sejak perusahaan ini hadir, sudah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat,” ujarnya.

Kepala Desa Sukarela Jaya, Samaga, juga menyampaikan hal serupa. Ia mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang terus peduli kepada masyarakat dalam setiap kegiatan sosial keagamaan.

“Alhamdulillah, terima kasih kami sampaikan, karena perusahaan terus peduli kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: Kendariinfo