warga lingkar tambang mengikut pelatihan operator excavator

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kementerian Ketenagakerjaan RI Makassar, mengadakan pelatihan operator alat berat jenis excavator.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di lokasi PT GKP site Wawonii ini, fokus pada warga masyarakat lingkar tambang. Kegiatan kali ini berlangsung sejak tanggal 26 Agustus sampai 8 September 2024.

“Pelatihan ini akan melibatkan warga lingkar tambang usia produktif antara 18 sampai 30 tahun. Pada tahap pertama, peserta yang ikut pelatihan sebanyak 32 orang,” kata Frans da Lopez, CSR Supervisor PT GKP.

Lebih lanjut dia mengatakan, pelatihan ini adalah bagian dari Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM), sekaligus sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga masyarakat sekitar memiliki skill atau kemampuan dalam mengoperasikan alat berat.

Program pelatihan ini merupakan sinergi antara BBPVP (sebelumnya lebih dikenal dengan nama (Balai Latihan Kerja/BLK) dan CSR PT GKP, dalam menjalankan program dunia usaha dunia industri (DUDI).

“Dengan modal pelatihan yang didapatkan nantinya bisa memberi kesempatan mereka untuk bekerja, baik di sektor pertambangan maupun sektor lain, apakah itu di Wawonii ataupun daerah lain,” harapnya.

Jasper Chang, Deputi General Manager Produksi mengatakan, kegiatan pelatihan ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam melakukan pemberdayaan kepada masyarakat sekitar, melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk pelatihan operator alat berat excavator.

“Mudah-mudahan melalui pelatihan ini, bisa menghasilkan tenaga terampil di bidang alat berat excavator dan membuka kesempatan mereka untuk bekerja baik di Wawonii ataupun di daerah lain,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan tersebut diapresiasi Camat Wawonii Tenggara, Iskandar atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini. Kepada para peserta, dia berpesan agar serius dan tekun dalam mengikuti pelatihan. Sebab, kegiatan ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian.

“Ini adalah bekal untuk kalian. Karenanya harus serius dan fokus dalam mengikuti pelatihan. Tenaga terampil dengan keahlian seperti operator alat berat, sangat dibutuhkan di berbagai bidang. Jadi jangan hanya mengejar sertifikat, tetapi harus bisa menyerap pengetahuan dengan baik dan benar,” ujarnya berpesan.

Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Makassar, Dr. La Ode Haji Polondu mengatakan, kegiatan ini merupakan Tailor Made Training DUDI, sebagai upaya untuk mengasah, meningkatkan kompetensi generasi muda angkatan kerja.

Melalui kegiatan pelatihan ini, diharapkan, bisa menekan angka pengangguran dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat terutama bagi generasi muda usia produktif.

“Pelatihan ini menjadi jalan bagi generasi muda untuk bekerja. Saat ini, keahlian menjadi tuntutan utama dalam dunia usaha dan industri. Karenanya, kita mencoba meramu pola pelatihan jangka pendek untuk menjangkau jangka panjang,” ucap dia.

“Terima kasih kepada PT GKP yang sudah membangun komunikasi, koordinasi dan berkolaborasi sekaligus berbagi peran sehingga kegiatan pelatihan ini bisa terselenggara dan semoga peserta pelatihan bisa langsung bekerja baik di PT GKP sendiri maupun di tempat lain,” harapnya.

Pelatihan selama 160 jam ini, dua instruktur dari BBPVP Makassar hadir memberikan pelatihan kepada para peserta baik secara teori maupun praktek. Kegiatan pelatihan  menggunakan modul dan kurikulum dari BBPVP Makassar. Modul tersebut sudah dipergunakan di berbagai pelatihan yang sudah dilaksanakan.

Sumber: Sorot Sultra
Dialog dan musyawarah dengan masyarakat sebagai bagian dari proses pembebasan lahan

Harmonisasi hubungan PT GKP dengan masyarakat adalah salah satu kunci penting menjaga pembangunan berkelanjutan di Pulau Wawonii, Selasa (30/7). 

Untuk menjalin interaksi yang baik antara keduanya, PT GKP berkomitmen memberikan solusi terbaik, adil, transparan, dan saling menguntungkan, khususnya pada urusan pembebasan lahan.

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) terus mengutamakan pendekatan persuasif dan humanis kepada masyarakat yang memiliki tanaman di areal lahan yang masuk dalam wilayah operasi produksi perusahaan. Langkah ini tetap dijadikan mekanisme terbaik untuk mendorong dan menjaga stabilitas kamtibmas masyarakat di Pulau Wawonii.

Prosedur ganti untung tanam tumbuh dan negosiasi secara kekeluargaan menjadi prioritas yang dilakukan oleh perusahaan sejauh ini. Sehingga, diharapkan langkah ini dapat secara efektif membina hubungan antara PT GKP dengan masyarakat, khususnya ketika dilakukan pembebasan lahan dan land clearing.

“PT GKP sangat taat hukum. Faktanya, semua ketentuan perundangan telah dipenuhi dan perusahaan berkomitmen untuk menghargai sepenuhnya kearifan lokal masyarakat di sini. Terbukti, meski berada di hutan kawasan, ganti untung tanam tumbuh tetap kami berikan sebagai bentuk tali asih kepada masyarakat yang memang berhak menerimanya,” jelas Manager External Relations PT GKP, Made Fitriansyah dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/7).

Made juga menjelaskan, semua prosedur tersebut telah dilakukan secara transparan, adil, dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Ditambah lagi, PT GKP telah mengantongi berbagai perizinan yang menguatkan operasional perusahaan, termasuk Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang masih aktif. Selain itu, PT GKP hingga kini juga terus berkontribusi terhadap pendapatan negara dan daerah.

“Selain IPPKH, PT GKP sangat tertib dan rutin dalam melakukan pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) setiap tahun dan Provisi Sumber Daya Hutan-Dana Reboisasi (PSDH-DR) kepada pemerintah, serta telah mengantongi izin pemanfaatan ruang untuk project area kita,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Camat Wawonii Tenggara, Iskandar, yang menyampaikan jika pihak perusahaan telah melakukan sosialisasi secara berkala melibatkan dinas/lembaga terkait, baik secara terpusat atau secara personal kepada masyarakat, termasuk pelaksanaan ganti untung tanam tumbuh, baik yang telah ditunaikan dan yang masih terus dilakukan ketika akan ada pembebasan lahan.

“Saya apresiasi kepada perusahaan atas tanggung jawabnya. Hal ini penting agar masyarakat dan juga pemerintah desa bisa mengetahui hak dan tanggung jawab, serta ketentuan-ketentuan lain yang terkait pemanfaatan kawasan hutan,” ujar Iskandar.

Sementara itu, pada sisi masyarakat, strategi pendekatan persuasif yang diterapkan PT GKP dirasakan telah memberikan dampak nyata. Masyarakat yang telah menerima kompensasi hasil ganti untung tanam tumbuh telah merasakan manfaatnya.

Seperti pengakuan warga Desa Sinaulu Jaya Mosolo Raya, jika sejumlah hasil kompensasi ini mampu menunjang, bahkan membantu memperbaiki kehidupan masyarakat, khususnya dari aspek ekonomi dan pendidikan.

“Seperti yang bisa dilihat, hasil ganti untung ini bisa membantu menambah modal pengembangan bisnis toko kelontong ini dan juga meringankan biaya pendidikan anak-anak saya. Banyak warga yang telah bersedia menerima ganti untung ini juga merasakan dampak yang sama,” ujar Thamrin.

Hal yang juga disampaikan warga Desa Sinaulu Jaya yang lain, Iskandar, ia menyampaikan bahwa selama ini PT GKP secara transparan dan sesuai regulasi pemerintah telah melakukan ganti untung tanam tumbuh bagi warga yang mengelola kebun/tanaman yang berada di atas lahan area operasi dengan kompensasi yang layak. Sehingga, tidak ada kerugian yang timbul bagi pihak-pihak terkait.

“Perusahaan selalu mengedepankan dialog dan musyawarah dengan masyarakat. Tidak pernah ada klaim sepihak yang dilakukan tanpa dasar pembuktian. Dalam prosesnya selalu melibatkan semua pihak secara adil, termasuk perangkat desa setempat,” jelasnya.

Sumber: Sorot Sultra
Pemberian penghargaan SAP kepada karyawan PT GKP

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) kembali secara rutin melaksanakan upacara General Safety Talk edisi Juli 2024 di depan kantor baru site Wawonii. Pada upacara kali ini, muatan pembahasan berfokus pada tinjauan hasil monitoring performa safety pada Bulan Juni 2024 untuk seluruh departemen yang bertugas melaksanakan aktivitas pertambangan, khususnya pada aspek pelaksanaan Pemeriksaan Perawatan Harian (P2H).

Head of Site PT GKP, Basri Kambatu menjelaskan pada pidatonya tentang pentingnya kesadaran atas implementasi aspek safety ini di setiap langkah kerja di lapangan, baik secara individu atau secara tim departemen. Menurutnya, dengan secara optimal mengimplementasikannya, maka keamanan dan kenyamanan dalam bekerja dapat dengan sendirinya terjamin.

“Ada 4 langkah utama yang perlu dibiasakan untuk bisa menjamin kerja aman,” jelas Basri.

Pertama, pentingnya menjaga kualitas fungsi peralatan sehari-hari pendukung aktivitas pertambangan dengan melakukan P2H dan maintenance rutin secara menyeluruh. Kedua, pentingnya pembuatan dan pemahaman atas Standard Operating Procedure (SOP) di setiap departemen. Ketiga, pentingnya dilakukan training berkala untuk memastikan pemahaman semua orang atas SOP yang telah disusun dan diimplementasikan. Dan yang keempat sekaligus terakhir, adalah perlunya audit dan monitoring berkala agar keseluruhan implementasi SOP pada operasi pertambangan dapat berjalan dengan baik,” urainya dalam pidato Safety Talk.

Dirinya juga menegaskan, melalui pembiasaan pelaksanaan keempat langkah utama ini, maka PT GKP akan dengan sendirinya mengoptimalkan kinerja pertambangan yang aman, nyaman, dan secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas tiap departemen.

Selain membahas tinjauan hasil monitoring performa safety, upacara kali ini juga dijadikan kesempatan pemberian penghargaan Safety Accountability Program (SAP) bagi para insan PT GKP yang secara sadar menerapkan pembiasaan kerja yang aman, termasuk di dalamnya terdapat 2 jenis pelaporan, yakni Hazard Report (pelaporan kondisi bahaya) dan Safety Behaviour Observation (SBO atau tindakan berbahaya).

“Lomba ini sebenarnya adalah sebuah penghargaan dan bentuk apresiasi kami (Departemen Safety/OHS) terhadap teman-teman yang peduli atas keselamatan dan keamanan kerja. Selain itu, ini juga adalah pemacu semangat bagi seluruh departemen agar dapat terus berpartisipasi membangun kesadaran atas pentingnya faktor keselamatan di setiap aktivitas pertambangan kita,” terang Sulyadi Wardi, Mine Safety Supervisor PT GKP.Pada pemberian penghargaan SAP kali ini, insan PT GKP yang berhasil mendapatkan apresiasi adalah Ari Mulyanto dari Departemen IT dan Pramudyo Wicaksono dari Departemen Mine Plan Engineer untuk kategori pelaporan Hazard Report. Sedangkan untuk kategori SBO, ada Muhammad Taufik dari Departemen Mine Plan Engineer dan Zulfahmi Yusuf dari Departemen Eksplorasi.

Karyawan PT GKP membagikan hewan kurban kepada warga desa lingkar tambang

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) membagikan 15 ekor hewan kurban untuk warga desa lingkar tambang jelang perayaan Idul Adha 1445 Hijriah di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra). Distribusi hewan kurban dilakukan selama dua hari, yaitu 13 dan 14 Juni 2024.

Hewan kurban berupa sapi dibagikan ke beberapa desa di tiga kecamatan di Konkep, yakni Wawonii Tengah, Wawonii Selatan, dan Wawonii Tenggara. Pembagian hewan kurban dilakukan tim eksternal PT GKP bekerja sama dengan humas dan perangkat desa setempat.

General Manager Eksternal PT GKP, Bambang Murtiyoso, mengatakan pembagian hewan kurban kepada masyarakat desa lingkar tambang merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan sudah berlangsung sejak perusahaan hadir di Pulau Wawonii. Dia menyebut pembagian hewan merupakan bentuk komitmen dan kepedulian PT GKP kepada masyarakat.

“Bantuan hewan kurban merupakan bentuk komitmen dan kepedulian perusahaan kepada masyarakat di lingkar tambang. Masyarakat bisa merayakan momen istimewa tersebut dengan sukacita,” kata Bambang, Minggu (16/6/2024).

Manager Eksternal Relation PT GKP, Made Fitriansyah, mengungkapkan setiap tahun jumlah hewan kurban yang didistribusikan kepada masyarakat terus bertambah. Hal tersebut karena jumlah desa yang dibagikan semakin banyak.

“Hewan kurban yang dibagikan bukan hanya di wilayah ring 1, tetapi juga di ring 2 dan ring 3 wilayah kerja perusahaan,” ungkapnya.

Tahun 2024, hewan kurban yang dibagikan sebanyak 15 ekor. Sementara tahun sebelumnya berjumlah 11 ekor. Made menyebut pembagian hewan kurban merupakan salah satu agenda rutin program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk bidang sosial keagamaan.

“Ini merupakan bukti komitmen perusahaan untuk ikut berpartisipasi dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan dan berbagi kebahagiaan bersama masyarakat lingkar tambang,” ujarnya.

Di samping itu, pembagian hewan kurban melibatkan Dinas Pertanian Bidang Peternakan Kabupaten Konkep. Keterlibatan mereka untuk memastikan hewan kurban sehat dan layak dikonsumsi.

“Semua sapi yang didistribusikan sudah layak konsumsi karena sudah dilakukan pemeriksaan oleh dinas terkait,” imbuh Supervisor CSR PT GKP, Frans Da Lopez.

Sementara Tokoh Masyarakat Mosolo Raya, Iskandar, mengungkapkan PT GKP memiliki komitmen kuat soal tanggung jawab sosial. Hal itu dapat dilihat dari kontribusi PT GKP dalam setiap kegiatan kemasyarakatan.

“Masyarakat merasakan manfaat kehadiran PT GKP di Wawonii,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Tokoh Pemuda Wawonii Selatan, Mihdar. Dia memberi apresiasi atas komitmen dan bantuan hewan kurban yang diberikan PT GKP kepada masyarakat lingkar tambang di Wawonii.

“Sejak perusahaan ini hadir, sudah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat,” ujarnya.

Kepala Desa Sukarela Jaya, Samaga, juga menyampaikan hal serupa. Ia mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang terus peduli kepada masyarakat dalam setiap kegiatan sosial keagamaan.

“Alhamdulillah, terima kasih kami sampaikan, karena perusahaan terus peduli kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: Kendariinfo
Produk UMKM Binaan PT GKP dan makanan ringan asal Konawe Kepulauan

Produk UMKM binaan PT Gema Kreasi Perdana (GKP), ikut serta dalam pameran Pekan Produk Unggulan Provinsi Sulawesi Tenggara 2024. Keikutsertaan produk UMKM tersebut dimotori oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Konawe Kepulauan, Rabu, 24 April 2024.

Kegiatan pameran yang dilaksanakan di depan Tugu Religi Sultra (MTQ) Kota Kendari sejak tanggal 23-25 April 2024 tersebut merupakan salah satu cara untuk mensyiarkan produk UMKM binaan PT GKP ke pasar yang lebih luas.

“Produk UMKM binaan PT GKP sudah sering ikut serta dalam berbagai kegiatan pameran, bekerja sama dengan beberapa dinas di Kabupaten Konkep. Tahun ini, bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan kegiatan sebelumnya bersama KPH Wawonii,” ujar Frans Dalopez, CSR Supervisor PT Gema Kreasi Perdana.

Selain keikutsertaan melalui berbagai pameran, pasar produk UMKM binaan PT GKP juga dilakukan melalui penjualan di beberapa gerai toko Oleh-oleh dan pusat perbelanjaan di Kota Kendari.

“Sejak akhir tahun lalu, kita sudah menjalin kerjasama dengan beberapa toko Oleh-oleh di Kota Kendari. Respon pasar cukup bagus, sudah beberapa kali melakukan permintaan tambahan,” imbuhnya.

PT GKP, lanjut Frans, tidak hanya berfokus pada proses pembuatan produk dan kemasan yang bagus, tetapi juga ikut memikirkan pemasaran produk. Sehingga produk UMKM bisa masuk ke pasar yang lebih luas lagi.

“Semoga dengan keikutsertaan produk UMKM binaan PT GKP diberbagai pameran atau acara baik yang berskala lokal, provinsi atau nasional, pasarnya akan semakin luas dan bisa terus membawa manfaat yang lebih besar bagi anggota kelompok dan masyarakat,” harapnya.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Konawe Kepulauan Jumin mengatakan, produk UMKM binaan PT GKP merupakan salah satu produk andalan dari Konkep yang diikutsertakan dalam pameran HUT Sulawesi Tenggara tahun ini mewakili Kabupaten Konawe Kepulauan.

“Rasa dan kemasannya sudah sangat layak untuk masuk ke pasar yang lebih luas lagi. Dan wajar kalau menjadi salah satu produk UMKM andalan Kabupaten Konkep,” terang Jumin.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat peninjauan oleh tim penilai dari Kementerian Ekonomi Kreatif RI dan Dinas Pariwisata Provinsi Sultra, produk UMKM binaan PT GKP salah satu produk yang dinilai bagus, baik dari sisi rasa dan kemasan.

“Rencananya, produk UMKM binaan PT GKP akan terus kita ikutkan dalam berbagai kegiatan pameran sebagai produk unggulan baik dari Konawe Kepulauan ataupun Provinsi Sultra. Produknya sudah layak masuk ke pasar nasional,” ujarnya optimis.

Sebagai informasi, ada tiga kelompok UMKM binaan. Dua UMKM untuk pengolahan jambu mete yang diberi label Samaturu dan satu kelompok memproduksi keripik kelapa dengan nama Mohawi.

Untuk produk olahan jambu mete, terdiri dari 6 rasa, yakni rasa original, pedas manis, gula aren, coklat, bawang putih dan rasa gula putih. Sedangkan untuk produk keripik kelapa, terdiri tiga rasa, yakni rasa coklat, susu dan rasa gula aren.

Sumber: Sorot Sultra
Bambang Murtiyoso GM Eksternal GKP membagikan bingkisan lebaran

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) membagikan 1.200 bingkisan lebaran Idul Fitri 2024, kepada masyarakat lingkar tambang. Bingkisan lebaran tersebut dibagikan kepada 15 desa yang berada di wilayah lingkar tambang PT GKP.

“Untuk  tahun 2024 ini, Alhamdulillah, kami tetap membagikan bingkisan lebaran kepada masyarakat di wilayah lingkar tambang,” Demikian disampaikan Bambang Murtiyoso GM Eksternal PT GKP.

Kegiatan pembagian paket lebaran ini lanjut dia, merupakan program rutin yang sudah dilakukan sejak tahun 2020.  Sejak awal beroperasi, PT GKP, sudah memiliki komitmen bahwa masyarakat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional perusahaan. Sehingga perhatian  terhadap program sosial kemasyarakatan , merupakan salah satu yang menjadi perhatian utama.

Karenanya, meski sejak September 2023 sampai Februari 2024, kegiatan produksi perusahaan sempat terhenti, namun perusahaan tetap berkomitmen untuk meneruskan tradisi yang sudah berjalan lebih dari tiga tahun itu.

“Berbagai program kemasyarakatan yang kami lakukan, baik melalui pembagian paket lebaran, pembagian hewan kurban dan kegiatan lainnya, menunjukan komitmen perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat,” Demikian jelas Bambang lagi.

Made Fitriansyah, Manager Eksternal  Relation PT GKP menambahkan, kegiatan pembagian bantuan sosial paket lebaran tersebut  dilakukan  pada 30 Maret  sampai 04 April 2024. Kegiatan pembagian melibatkan pemerintah desa dan humas lokal yang berasal dari berbagai desa di wilayah lingkar tambang PT GKP.

“Humas lokal dan pemerintah desa kami libatkan, karena mereka yang paling paham, masyarakat  yang berhak dan layak untuk mendapatkan bantuan tersebut. Pelibatan pemerintah desa dan humas tersebut, merupakan bagian dari sinergi yang selama ini sudah terjalin selama ini,” ujarnya.

Samiun, tokoh masyarakat Nambo Raya, menyampaikan rasa syukur karena perusahaan masih tetap berkomitmen terhadap masyarakat, melalui bantuan paket lebaran, juga bantuan-bantuan yang masih terus dilakukan perusahaan.

“Terima kasih GKP atas bantuan ini, ” Demikian jelas dia.

Aderman, tokoh agama Mosolo Raya juga menyampaikan bahwa bantuan paket lebaran, menunjukan bahwa perusahaan tetap berkomitmen terhadap masyarakat, terutama pada momen-momen khusus seperti lebaran Idul Fitri.

“Alhamdulillah atas bantuan paket lebaran ini. Hal ini sekaligus menegaskan komitmen perusahaan terhadap masyarakat lingkar tambang. Terima kasih GKP,” Ucap Wa Asina, warga Sukarela Jaya penerima paket lebaran.

Warga lingkar tambang yang mendapat bantuan paket lebaran tersebut  cukup antusias dengan program bingkisan lebaran yang diberikan perusahaan. Melalui bingkisan tersebut, setidaknya bisa memenuhi kebutuhan saat hari Raya Lebaran.

“Alhamdulillah, bisa buat tambah tambah untuk kue dan kebutuhan lebaran”, demikian ungkap Masniati, warga Sainoa Indah.

Sumber: Sultra Post
karyawan GKP setelah pelaksanaan kegiatan bersih pantai

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bersama dengan warga Desa Nambo Jaya, Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) kembali melakukan kegiatan Bersih-Bersih Pantai pada hari Minggu (10/12/2023). Kegiatan ini rutin dilakukan untuk mewujudkan lingkungan Pulau Wawonii yang bersih dari sampah plastik, khususnya di Desa Lingkar Tambang.

Dalam kegiatan ini, para karyawan PT GKP bersama dengan masyarakat Desa Nambo Jaya bersama-sama melakukan kegiatan pemungutan sampah plastik yang berada di sepanjang pesisir Pantai Nambo Jaya. Selain membangun kebersamaan bersama masyarakat setempat, PT GKP juga melibatkan masyarakat untuk membangun kesadaran atas kebersihan pantai dari sampah-sampah yang susah terurai. Sehingga, ke depannya, bisa menjadi kebiasaan baik bagi seluruh elemen masyarakat dan kelestarian pantai dapat tetap terjaga.

Samiun, salah satu tokoh masyarakat Desa Nambo Jaya menyampaikan apresiasinya atas inisiasi yang dilakukan perusahaan dalam kegiatan Bersih-Bersih Pantai ini. Dirinya melihat, jika perusahaan sudah banyak memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, termasuk masyarakat Desa Nambo Jaya selama ini. Dirinya juga berharap agar PT GKP terus aktif memberikan inisiatifnya dalam mengembangkan program-program yang dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat lingkar tambang dan masyarakat Wawonii secara umum.

Alhamdulillah, perusahaan masih terus berkomitmen sejak awal untuk terus memberi dampak positif bagi masyarakat dan selalu melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatannya. Kami, masyarakat Nambo Jaya sangat berharap semoga PT GKP bisa beroperasi kembali, agar kegiatan-kegiatan seperti ini terus ada,” harap Samiun.

Sementara itu, GM Operation PT GKP, Saman Tedja yang turut serta dalam kegiatan ini menyampaikan, bahwa perusahaan terus berkomitmen terhadap masyarakat dan lingkungan. Bagi perusahaan, masyarakat dan lingkungan merupakan bagian yang saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan usaha perusahaan.

“Perusahaan melalui Departemen External Relations, memiliki beberapa kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat di beberapa sektor. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) ini, baik yang menyangkut pemberdayaan dan pembinaan masyarakat, perbaikan infrastruktur, ataupun sektor-sektor lainnya, akan terus dikontribusikan,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, kegiatan serupa akan terus diagendakan menjadi kegiatan rutin, baik di desa-desa lingkar tambang ataupun wilayah lain di Wawonii.

Kegiatan Bersih-Bersih Pantai ini pun ditutup dengan acara kebersamaan antara para karyawan, para pimpinan perusahaan, beserta masyarakat Nambo Jaya melalui kegiatan bakar-bakar ikan hasil tangkapan nelayan setempat.

Sementara itu, optimisme tinggi ditunjukkan Kepala Teknik Tambang PT GKP, Aep Haerudin yang menilai adanya dukungan penuh dari Pemda Konkep ini memberikan keyakinan dan semangat tersendiri bagi perusahaan untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan masyarakat Kabupaten Konkep.

“Dukungan Pemda ini akan menjadi pemicu kami dalam memastikan semua tanggung jawab lingkungan perusahaan ini akan diselesaikan sebaik mungkin, sesuai dengan regulasi pemerintah yang berlaku, dan tentu tepat waktu,” terang Aep. 

Ribuan warga Wawonii demo Pemprov Sultra

Ribuan warga masyarakat Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan pagi ini Selasa, 31 Oktober 2023 kembali melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Sultra dan Kantor DPRD Sultra menuntut Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara peduli dan turut andil langsung dalam memikirkan nasib ribuan warga yang kini kehilangan pekerjaan setelah operasional penambangan PT Gema Kreasi Perdana terhenti.

Massa yang berasal dari berbagai desa di Kabupaten Konawe Kepulauan itu merupakan mantan karyawan PT GKP yang telah bekerja kurang lebih satu tahun lamanya. “Selama satu tahun terakhir kami memiliki pendapatan yang pasti setiap bulan, sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga dari bekerja di tambang. Sekarang, hal itu tidak bisa lagi kami dapatkan setelah kegiatan tambang berhenti. Karena itu kami datang meminta perhatian pemerintah dan DPR untuk memikirkan nasib kami yang saat ini kehilangan pekerjaan,” kata Fadlan, salah seorang warga Wawonii yang ikut melakukan demonstrasi.

Cerita yang sama juga dituturkan Sajehan, pemilik rumah kontrakan di Roko Roko.  Menurutnya, terhentinya kegiatan operasional PT GKP di Pulau Wawonii tidak saja berdampak pada ribuan orang yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat sekitar tambang. Warung-warung makan yang mulai tumbuh sejak kehadiran perusahaan, rumah kontrakan, kedai kopi juga toko-toko kelontong yang tadinya bergeliat kini sepi dan pendapatan jauh menurun drastis. “Dulu, kos-kosan belum selesai dibangun, sudah banyak peminat, bahkan kami sampai menolak karena jumlah kamar yang terbatas. Sekarang, dari 10 kamar kos yang tersedia, kosong, tidak ada satupun kamar yang terisi,” keluh Sajehan. 

Tidak hanya Sajehan seorang, banyak juga warga lainnya di Rokoroko Raya yang mulai membuka usaha rumah kontrakan, kini kosong dan tidak terisi. Begitu juga dengan usaha rumah makan yang mulai bermunculan di sekitar lokasi tambang PT GKP, kini kehilangan pelanggan. Pendapatan menurun drastis hingga 80 persen. “Dulu, saya buka toko sampai tengah malam dan selalu ramai. Sekarang jam 10 malam sudah tutup. Tidak hanya saya tetapi juga pelaku lain. Terasa sekali sepi semenjak kegiatan tambang berhenti. Kami berharap kegiatan tambang ini Kembali berjalan agar perekonomian bisa kembali membaik,” ungkap Hendra, pemilik toko kelontong.

Usai melakukan demonstrasi pada 23 Oktober 2023 lalu di Kantor Bupati Konawe Kepulauan dan DPRD Kabupaten Konawe Kepulauan, massa aksi secara mandiri dan sukarela mendatangi Kantor Gubernur dan DPRD untuk menuntut Pemprov dan DPRD Sultra agar memperhatikan nasib mereka. “Dengan melihat kondisi masyarakat pasca terhentinya kegiatan operasional PT GKP, maka kami tergerak untuk meminta kepada pemerintah agar memperhatikan nasib kami. Ribuan orang kehilangan pekerjaan. Perekonomian yang mulai bertumbuh kini kembali lesu. Dan aksi ini merupakan aksi murni yang lahir dari keresahan  kami sebagai masyarakat Wawonii,” ujar Andiman, jenderal lapangan aksi demonstrasi Persatuan Mahasiswa, Masyarakat Wawonii (PMWM).

Berikut tuntutan Persatuan Mahasiswa, Masyarakat Wawonii (PMWM) sebagai berikut:

1. Mendukung investasi pertambangan dan investasi lainnya di Kabupaten Konawe Kepulauan. Dimana, kehadiran perusahaan telah membuka banyak lapangan pekerjaan.

2. Meminta Pj Gubernur Sultra dan DPR untuk mengambil langkah-langkah nyata agar PT Gema Kreasi Perdana dapat segera kembali beroperasi.

3. Mengecam tindakan beberapa oknum yang selalu mengatasnamakan masyarakat Wawonii untuk menolak hadirnya investasi pertambangan di Pulau Wawonii.

Sumber: Sorot Sultra
Muhammad Rustam Arifin

“Sejauh ini hasil pelaporan dan pemantauan di lapangan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Konkep belum ada kesan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas usaha pertambangan di Pulau Wawonii,” ujar Kadis DLH Konkep, Muh Rustam Arifin menegaskan, Kamis (31/8).

Dijelaskannya, berdasarkan pemantauan dan penelaahan hasil laporan setiap semester baik secara administrasi maupun teknis, kondisi di lapangan belum menimbulkan kerusakan lingkungan.

“Kalau ada indikasi terjadi kerusakan lingkungan, maka fungsi DLH Konkep untuk melakukan pembinaan di lapangan. Namun, selama lebih kurang dua tahun terakhir dirinya sudah mendapatkan 3 kali laporan semester penaatan lingkungan juga pantauan secara langsung semuanya masih berjalan dengan baik,” jelasnya.

“Kita berharap, kondisi seperti itu tetap dipertahankan. Walaupun ada isu-isu yang menyudutkan, maka akan terjawab sendiri dengan kondisi yang sesungguhnya berdasarkan fakta di lapangan,” jelasnya menegaskan.

Dia menerangkan, terkait isu pemberitaan di media yang menyebutkan bahwa beberapa hewan khas Pulau Wawonii terancam punah akibat aktivitas pertambangan tidak benar adanya.

“Ada beberapa hewan yang memang pernah ada seperti burung Monde atau semacam Maleo yang pernah hidup di Pulau Wawonii pada era 70 dan 80-an, burung-burung tersebut memang ada. Akan tetapi memasuki era 90-an burung-burung tersebut sudah tidak pernah terlihat lagi. Salah satu penyebabnya adalah adanya pertumbuhan penduduk dan juga pembukaan lahan sejak era 70-an, penyebaran permukiman penduduk juga semakin intens, terutama di daerah-daerah pantai,” ujar pria berusia 54 tahun yang lahir dan besar di Wawonii ini.

Dari hasil pemantauan rona awal yang dilakukan pada 2021, beberapa jenis kupu-kupu dan capung yang dijumpai masuk dalam kategori yang tidak terancam (least concern dan not evaluated). Kategori tersebut, sesuai dengan status konservasi yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Kemudian juga untuk mamalia, dari hasil studi tersebut, ditemukan kelelawar dan babi hutan. Kedua mamalia tersebut, populasinya mengalami penurunan dan masuk dalam status hampir terancam (near threatened). Namun, untuk kasus babi hutan, hal tersebut, lebih karena adanya perburuan yang lumayan tinggi di wilayah Roko-Roko Raya atau Wawonii jauh sebelum adanya aktivitas pertambangan.

Untuk jenis burung yang dilindungi, ditemukan ada dua jenis burung yang dilindungi di wilayah Wawonii Tenggara yakni elang ular Sulawesi dan serindit Sulawesi. Secara global, kedua jenis burung tersebut masih stabil. IUCN mengelompokkan kedua jenis tersebut ke dalam kelompok least concern atau kelompok burung yang tidak terancam kepunahan. 

Terpisah, salah seorang warga Sukarela Jaya Rusdin (40), mengakui bahwa saat dia kecil masih banyak jonga yang berkeliaran di dekat kampung. Lokasi jonga biasanya berada tidak jauh dari kali Roko-roko Raya dan sangat dekat dengan jalan utama saat ini. 

Namun, di era setelah tahun 80-an, jumlahnya makin menipis dan lambat laun jonga tidak pernah ada lagi di wilayah Roko-Roko Raya.

“Dulu di dekat kali sini, masih banyak alang-alang. Jonga banyak sekali. Lambat laun mulai hilang, karena mulai ada yang buka lahan keatas ditambah ada juga yang berburu, sehingga saat ini sudah tidak ada lagi jonga di sini,” pungkas Rusdin.

Sumber: Sorot Sultra
Bambang Murtiyoso, GM Eksternal GKP, bersama Tim CSR PT GKP menyerahkan hewan kurban untuk warga Wawonii

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) menyalurkan sebanyak 21 ekor hewan kurban berupa sapi kepada masyarakat lingkar tambang. Jumlah hewan kurban pada perayaan Idul Adha tahun 2023 ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah, kami masih terus konsisten untuk terus berkontribusi terhadap berbagai perayaan keagamaan, termasuk Idul Adha tahun ini. Jika tahun lalu kita menyumbangkan 11 ekor sapi, tahun ini mengalami kenaikan, yaitu sebanyak 17 ekor sapi untuk masyarakat lingkar tambang di Wawonii sementara 4 ekor lainnya untuk pemangku kepentingan kita di Kendari. Hewan-hewan kurban tersebut diberikan melalui kantor perwakilan GKP di Kendari,” demikian disampaikan Bambang Murtiyoso, GM Eksternal PT GKP.

lebih lanjut Bambang mengatakan, kegiatan penyaluran hewan kurban ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi kepada masyarakat melalui program-program keagamaan.

“Kami senang karena berbagai program yang kami lakukan disambut baik oleh semua masyarakat. Komitmen kami untuk terus bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat, membangun Wawonii dalam berbagai aspek,” lanjut dia.

Untuk Idul Adha tahun 2023 ini, jumlah desa penerima manfaat mengalami kenaikan. Jika sebelumnya, penyaluran hewan kurban hanya untuk masyarakat di lingkar tambang yang berada di wilayah Kecamatan Wawonii Tenggara, kini jumlahnya menjadi 16 desa dan meliputi tiga kecamatan yakni Kecamatan Wawonii Tenggara, Wawonii Selatan dan Wawonii Tengah.

“Kalau sebelumnya prioritas kita hanya desa-desa lingkar tambang ring satu dan dua, kini sudah semakin luas. mulai dari Lampeapi Raya, Lawey, Roko-roko Raya, Nambo Raya, Mosolo Raya sampai Polara Raya,” jelas dia lagi.

Kegiatan penyaluran hewan kurban untuk masyarakat lingkar tambang, sudah dilakukan PT GKP, sejak perusahaan ini menjejakan kaki di Wawonii Kepulauan yakni tahun 2018. Tidak hanya kegiatan penyaluran hewan kurban, tetapi PT GKP terus berkontribusi melalui berbagai kegiatan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR).

“Alhamdulillah, sejak awal kehadirannya sampai saat ini, PT GKP terus berkontribusi dalam berbagai perayaan kegiatan keagamaan seperti penyaluran hewan kurban ini. Setiap tahun, kami selalu dapat jatah hewan kurban. Alhamdulillah,” demikian disampaikan Aderman, tokoh masyarakat Mosolo Raya.

Hal senada juga disampaikan Taleba Nonci, tokoh masyarakat Nambo Raya. Menurut dia, PT GKP tidak pernah alpa untuk memberi bantuan dalam berbagai kegiatan, khususnya untuk kegiatan keagamaan, baik Idul Fitri maupun Idul Adha. “Komitmen ini terhadap masyarakat, tidak pernah luntur,” demikian jelas dia.

Dalam kegiatan penyaluran hewan kurban, perusahaan bersinergi dengan tokoh-tokoh masyarakat lokal dan juga humas untuk melakukan kegiatan penyaluran hewan kurban.

“Kita bersinergi dengan tokoh-tokoh masyarakat, Humas PT GKP, dan pemerintah desa di masing-masing desa. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar, sapi kurban terdistribusi dengan baik ke masing-masing daerah,” demikian disampaikan Dea Prabowo, koordinator penyaluran hewan kurban CSR PT GKP.

“Alhamdulillah, wilayah Lampeapi untuk Idul Adha 2023 ini, kebagian 6 ekor sapi. Insya Allah, kami akan mendistribusikan kepada masyarakat,” demikian disampaikan Edison, tokoh pemuda Lampeapi.

Marlion, Koordinator Humas PT GKP menjelaskan, kegiatan penyembelihan dan penyaluran hewan kurban, baik di Rokoroko Raya dan desa-desa lain, dilakukan usai pelaksanaan Sholat Idul Adha, pada 29 Juni 2023. “Sehari sebelum pelaksanaan sholat Idul Adha, semua hewan kurban sudah terdistribusi ke masing-masing desa,” jelas dia.

Di Kendari, bantuan hewan kurban juga diberikan PT GKP, melalui kantor perwakilan Kendari. Sehari sebelum pelaksanaan sholat, semuanya sudah terdistribusi dan diterima oleh masing-masing perwakilan pemangku kepentingan.

“Alhamdulillah, semua hewan kurban bantuan perusahaan sudah terdistribusi kepada pemangku kepentingan,” demikian pungkas Bambang Murtiyoso, GM Eksternal PT GKP.

Sumber: Radar Kendari