Luhut Binsar Pandjaitan bersama karyawan pabrik smelter

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan Indonesia sedang fokus untuk hilirisasi nikel. Ia menegaskan hilirisasi tersebut akan membuat Indonesia menjadi pemain baterai kendaraan listrik dunia.

Meski begitu, Luhut menyebut, kehadiran Robin Zeng sebagai pendiri Contemporary Amperex Technology (CATL), juga penting karena menjadi mitra yang baik dalam baterai lithium.

“Mereka juga akan memproduksi baterai baru sebesar 265 gigawatt hour dalam 3 juta ton EV. Kita juga membidik 11 gigawatt sektor hydropower yang berpotensi di Kalimantan Utara, kontraksi dimulai kapan saja, (bisa) kuartal I tahun depan (2023),” ujar Luhut pada B20 Summit di Bali, Minggu (13/11).

Luhut menganggap dengan digitalisasi dalam mengatur sumber daya alam bisa juga membuat korupsi di Indonesia berkurang. Sehingga pendapatan negara, industri lokal, dan UMKM dapat meningkat. Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai emisi nol (net zero emission) pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.

“Kita juga sangat mendukung adopsi energi terbarukan. Meski demikian, Indonesia akan menyeimbangkan target emisi dengan target pertumbuhan ekonomi,” ujar Luhut.

Luhut Targetkan RI Bisa Produksi Baterai Kendaraan Listrik Sendiri di 2024

Luhut bicara target Indonesia dapat memproduksi baterai kendaraan listrik di tahun 2024. Hal tersebut seiring dengan pengembangan hilirisasi industri nikel.

“Kita sudah tidak rely to commodity lagi, dulu kita hanya ekspor ore nikel saja, kita sekarang sudah masuk ini. Soon we have to be here, second quarter 2024 we are going to produce our own lithium battery,” ujar Luhut saat 4th Indonesia Fintech Summit 2022, Kamis (10/11).

Rencana tersebut seiring dengan pembangunan Kawasan Industri Kalimantan Utara (Kaltara) yang termasuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN). Proyek senilai USD 132 miliar ini ditargetkan rampung di tahun 2024.

Dia memaparkan, kawasan industri ini nantinya akan memproduksi electronic alumina sebesar 3 juta ton, besi dan baja sebesar 5 juta ton, dan new energy battery untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebanyak 265 gigawatt (GW).

Sumber: Kumparan
Penimbunan material ore di stockpile

Inflasi sedang terjadi di seluruh dunia dan meningkat tajam selama 9 bulan terakhir. Pertumbuhan ekonomi terancam stagnan, bahkan melemah. Daya beli semakin turun dan angka pengangguran yang tinggi. Kondisi ini menjadi sesuatu yang menakutkan.

Semua ini terjadi akibat konstelasi politik dunia yang terjadi akhir–akhir ini. Terutama perang Rusia dan Ukraina yang mengganggu arus perdagangan energi, pangan, pupuk, logam, dan industri komoditas lainnya.

Hal ini jelas akan berdampak pada stabilitas ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia.

Saat ini, prospek ekonomi Indonesia cukup bergantung pada ledakan harga komoditas utama, seperti batubara, minyak kelapa sawit, timah, nikel dan gas alam lainnya.

Dalam menghadapi resesi global ini, pemerintah harus siap menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi, seperti penurunan harga dan permintaan komoditas tersebut. Ini menjadi sinyal berbahaya bagi perekonomian Indonesia, khususnya dari sisi penerimaan negara yang selama ini cukup mengandalkan penerimaan dari sektor komoditas.

Namun, meskipun dibayangi hantu resesi global, harga nikel masih bertengger di angka cukup tinggi. Per 8 November 2022, harga nikel mencapai 23.405 USD/ton. Menurut London Metal Exchange (LME), harga nikel diprediksi akan naik hingga akhir tahun 2022.

Kenaikan ini menjadikan potensi nikel sebagai bagian dari strategi menghadapi resesi global.

Di lain sisi, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi bahwa resesi ekonomi global akan sedikit berdampak pada ekspor nikel Indonesia karena mengalami penurunan permintaan.

Permintaan yang kaku untuk nikel murni dari sektor paduan masih ada, tetapi para pengusaha semakin hati-hati dalam membeli bahan baku di tengah berita resesi yang beragam.

Meskipun demikian, ruang penurunan harga nikel terbatas karena permintaan hilir untuk nikel murni tetap kuat dan persediaan masih rendah.

Ini juga menjadi pendorong pemerintah untuk mengembangkan program hilirisasi nikel. Saat ini, nikel di Indonesia diproduksi dalam bentuk bahan setengah jadi seperti NPI, FeNi, Ni-matte, MHP, dan Ni-Co sulfat.

Sudah ada perkembangan sejak tahun 2020, produk NPI dan FeNi diolah lebih lanjut menjadi stainless steel. Sementara untuk produk MHP dan Ni-Co sulfat, akan digunakan sebagai bahan baku baterai listrik yang pabriknya masih dalam tahap konstruksi.

Pesatnya perkembangan teknologi baterai, menjadikan proses transisi energi semakin mendesak. Nikel memiliki kelebihan dibandingkan mineral tambang lainnya, karena itu transisi energi akan bergantung pada nikel.

Untuk itu, industri hilirisasi nikel di Indonesia perlu dikembangkan secara komprehensif. Tentu saja, dengan ini akan memberikan nilai tambah yang tinggi, juga menyerap tenaga kerja dan hal positif lain yang akan memberi pemasukan bagi Indonesia.

Sebagai contoh, perekonomian Sulawesi Tenggara pada triwulan I 2022, tetap mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,07%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,01%.

Tingginya pertumbuhan perekonomian terjadi selaras dengan terjaganya kinerja lapangan usaha, salah satunya yaitu lapangan usaha pertambangan dan industri pengolahan selaras dengan peningkatan permintaan nikel dan olahannya.

Lapangan usaha pertambangan dan industri pengolahan memiliki pangsa terhadap perekonomian Sultra masing–masing sebesar 19,05% dan 7,55%.

Tingginya kontribusi tambang dan industri pengolahan tersebut tidak terlepas dari potensi sumber daya mineral Sultra yang merupakan provinsi dengan potensi cadangan nikel terbesar di Indonesia dengan total cadangan bijih tercatat sebesar 1,87 miliar ton (Dirjen Minerba, 2020).

Pertambangan bijih logam berkontribusi sebesar 55,43% terhadap lapangan usaha pertambangan. Sama halnya dengan pertambangan bijih logam, industri pengolahan logam dasar di Sultra memiliki pangsa terbesar terhadap lapangan usaha industri pengolahan dengan pangsa sebesar 45,53%.

Lebih lanjut, produk industri pengolahan logam dasar di Sultra berkontribusi lebih dari 99% dari total ekspor Sultra.

Berdasarkan pangsanya, perekonomian Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh lapangan usaha primer, yakni lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 24,78%.

Dan lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan pangsa sebesar 19,05%.

Data dari Kementrian ESDM tersebut juga selaras dengan kondisi yang terjadi di Sultra. Berdasarkan data yang dirilis oleh Dirjen Minerba (2020), terdapat total 292 IUP tambang nikel yang tersebar di Indonesia, dimana sebanyak 154 IUP berada di Sultra.

Jumlah tersebut menempatkan Sultra sebagai daerah dengan jumlah IUP nikel terbanyak di Indonesia.

Salah satu pemilik IUP nikel di Sulawesi Tenggara adalah PT Gema Kreasi Perdana (GKP) yang terletak di Pulau Wawonii, Konawe Kepulauan. Perusahaan tambang nikel ini telah memberikan kontribusi dalam peningkatan ekonomi daerah, lebih khusus pada Kabupaten Konawe Kepulauan.

Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara diperkirakan akan didorong oleh akselerasi pertumbuhan lapangan usaha pertambangan dan lapangan usaha industri pengolahan.

Kinerja lapangan usaha pertambangan diperkirakan akan mengalami peningkatan untuk mendukung hilirisasi hasil pertambangan di Sulawesi Tenggara. Ini menjadi salah satu strategi Indonesia dalam menghadapi resesi global 2023.

Sumber: Kendari Aktual
Kunjungan kerja Presiden Jokowi

Pengamat ekonomi dari Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Askar Muhammad mengatakan, berkat kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah atau bijih nikel oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat.

“Jadi memang untuk pertumbuhan ekonomi di kuartal III kemarin, kalau dari pengamatan kami memang paling besar oleh dikontribusi oleh ekspor terutama ekspor bahan baku kita komoditas itu nikel ya lalu batubara juga salah satunya,” ujar Askar, Selasa (8/11).

Askar menjelaskan, value nikel ini menjadi besar banget karena hilirisasi yang awalnya diekspor mungkin kecil, karena mungkin karena ekspor biji nikel kemudian dibuat menjadi turunannya.

“Dan saat ini turunannya itu menjadi besar kontribusinya,” imbuh Askar.

Lebih lanjut Askar menambahkan, pelarangan ekspor nikel juga berpengaruh terhadap sektor manufaktur yang secara langsung juga turut mengerek laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Jadi patokannya itu awal 2020 sebelum 2020 kontribusi industri logam dasar terhadap sektor manufaktur itu kita bisa lihat di antara 3 persen sampai 4 persen,” jelasnya.

“Tapi pasca dilarang ekspor bijih nikel kontribusinya itu sudah sampai 5 persen dan bahkan kemarin terakhir 5,9 persen hampir 6 persen artinya memang ini justru jadi salah satu sektor pendongkrak industri manufaktur kita yang sangat kita butuhkan di negara-negara maju,” imbuhnya

Selain itu, menurut Askar pelarangan ekspor bahan mentah nikel juga akan memantik minat investasi dari luar negeri untuk mengelola bahan mentah nikel menjadi barang yang memiliki nilai tambah.

“Kalau dari pengamatan kami memang pelarangan ekspor ini jalan pintas atau cara paling mudah untuk menarik investasi karena memang Indonesia bisa dibilang belum punya teknologinya nih untuk mengubah untuk mengelola nikel mentah menjadi nikel berkualitas,” tuntasnya.

Sebagaimana diketahui, pelarangan kebijakan ekspor mulai sejak 1 Januari 2020 lalu oleh Presiden Jokowi yang bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah di dalam negeri dan menggalakkan hilirisasi nikel.

Pada awal mula kebijakan itu dikeluarkan ada sebagian kelompok yang tidak setuju sebab dikhawatirkan nilai ekspor negara bisa anjlok karena memberhentikan ekspor bijih nikel tersebut. Namun terbukti setelah larangan ekspor bijih nikel disetop dan Indonesia menggalakkan hilirisasi nikel di dalam negeri untuk mendapatkan hasil ekspor dengan nilai tambah, justru pendapatan negara dari ekspor hilirisasi nikel menjadi bertambah.

“Dulu ekspor nikel hanya mentahan, sekarang ada industri smelter. Dan harus kita paksa. Dulu nikel kita setop ramai, orang datang siapa saja menyampaikan hati-hati ekspor bisa anjlok karena memberhentikan ekspor nikel ini,” ujar Jokowi.

Tercatat, lewat pelarangan ekspor bijih nikel menjadi ekspor melalui proses hilirisasi, pendapatan negara melejit signifikan dari yang sebelumnya hanya USD 1,1 miliar atau Rp 15 triliunan pada tahun 2017-an menjadi USDS 20,9 miliar atau Rp 360 miliar pada tahun 2021.

“Meloncat dari Rp 15 triliun ke Rp 360 triliun, itu baru nikel. Nanti kita setop lagi timah, tembaga. Setop lagi ekspor barang-barang mentahan,” ungkap Jokowi.

“Hilirisasi jangan sampai berpuluh-puluh tahun menjual komoditas saja, kini setop tapi satu-satu tidak barengan,” pungkas Jokowi.

Sumber: JawaPos.com
KTT G20

Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia atau Himpuni bekerja sama dengan T20 Indonesia dan U20 Indonesia akan menyelenggarakan diskusi menjelang perhelatan KTT G20 Koordinator Presidium Himpuni Jakarta Sutopo Kristanto mengatakan organisasinya akan membahas tentang transisi energi dalam forum tersebut. 

“Himpuni sebagai perhimpunan organisasi alumni perguruan tinggi negeri se-Indonesia terpanggil untuk turut serta memikirkan cara terbaik dalam transisi energi tersebut,” ujar Sutopo dalam keterangannya pada Senin, 24 Oktober 2022.

Adapun forum ini akan berlangsung di IPB Convention and Exhibition, Bogor, pada 25-26 Oktober 2022. Transisi energi dari energi berbasis fosil menjadi energi berkelanjutan merupakan salah satu prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Indonesia memastikan keamanan energi bagi komunitas global selain mendorong energi hijau.

Namun, dalam melakukan transisi energi, investasi yang sangat besar menjadi tantangan utama. Tantangan-tantangan ini akan menjadi bahan diskusi dalam pertemuan Himpuni bersama T20 dan U20.

Sekretaris Jenderal Himpuni, Irawati Hermawan berujar, pada hari pertama, diskusi akan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama merembuk soal arah pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia. “Dalam sesi ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang akan memaparkan peta jalan transisi kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik,” ujarnya.

Pembicara lainnya adalah Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Partner and Industry Leader Deloitte Raj Kannan, dan Direktur Harita Nickel Tonny H. Gultom. Sesi berikutnya akan menghadirkan dialog dengan Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Melalui sesi tersebut, akan dilakukan pula diskusi panel yang menghadirkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati,Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur Edwin Syahruzad, dan anggota Dewan Energi Nasional, Satya Yudha, serta Rahul Kar dari Deloitte.

Semantara itu pada hari kedua, agenda ini akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. Hadir pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin.

Adapun percepatan transisi energi di Indonesia diperkirakan membutuhkan investasi US$ 1 triliun pada 2060 untuk pembangkit energi baru dan terbarukan serta transmisinya. Besarnya pendanaan memerlukan kolaborasi dan mobilisasi berbagai alternatif pendanaan dan sumber keuangan baik dari perusahaan publik maupun swasta. 

“Dalam kerangka inilah, HIMPUNI tergerak untuk turut serta mempercepat realisasinya,” kata Sutopo.

Sumber: Tempo
pengisian baterai mobil listrik

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengapresiasi langkah Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri (HIMPUNI) Indonesia, yang berupaya mengakselerasi transisi energi berkelanjutan.

HIMPUNI telah memfasilitasi diskusi dan tukar gagasan khususnya terkait berbagai konsep pengembangan energi terbarukan.

“Saya mengharapkan hasil dari diskusi akan turut mensukseskan tercapainya agenda kepemimpinan Indonesia pada G20, dan mendukung implementasi kebijakan transisi energi Indonesia sebagai sebuah kontribusi bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia di seluruh dunia,” ucap Ma’ruf ketika menutup secara virtual, kegiatan HIMPUNI, dikutip Kamis (27/10/2022).

Kegiatan tersebut merupakan side event road to G20 dengan mengangkat tema “Guarding Energy Transition in Indonesia and Beyond: High Level Policy Discussion on Promoting Investment, Financing and Development of Renewable and Green Energy”. Event berlangsung dua hari, sejak Selasa (25/10). Kegiatan ini adalah kerja HIMPUNI dengan dengan T20 Indonesia dan U20 Indonesia.

Ma’ruf menuturkan, pemerintah akan membawa isu transisi energi ini untuk dibahas bersama dalam forum pertemuan Presidensi G20 di Bali pada November mendatang. Ia menyebut, salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan transformasi energi baru terbarukan (EBT) adalah melalui ekosistem kendaraan listrik.

Wapres berharap, dengan upaya tersebut maka dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 3 juta barel serta menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta pada tahun 2070.

“Oleh karena itu saya mengajak BUMN maupun pihak swasta untuk dapat berkolaborasi mewujudkan target tersebut,” tuturnya.

Anggota Presidium HIMPUNI, Akhmad yang membacakan resume kegiatan selama dua hari, menegaskan kembali bahwa HIMPUNI terpanggil untuk turut serta memikirkan cara terbaik dalam transisi energi.

“Kami terus mendorong upaya pemerintah dalam transisi energi dari yang berbasis fosil menjadi energi berkelanjutan,” ucap dia.

Dari diskusi selama dua hari HIMPUNI akan menyampaikan poin-poin pemikiran kepada pemerintah berkaitan dengan isu energi berkelanjutan tersebut. Harapannya, dapat lebih membantu pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan transisi energi berkelanjutan.

Pada hari kedua, event HIMPUNI tersebut diisi dengan “Governers Forum” tentang strategi para gubernur dalam mentransisikan energi di daerahnya. Hadir dalam sesi ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan dan Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin. Forum diawali dengan sambutan dari Anies Baswedan, selaku Co-Chair U-20 Indonesia.

HIMPUNI sebagai perhimpunan organisasi alumni perguruan tinggi negeri se-Indonesia ikut berpartisipasi mensukseskan Presidensi G20 Indonesia 2022 terutama agenda prioritas transisi energi, dari yang berbasis fosil menjadi energi yang dapat berkelanjutan.

“HIMPUNI sebagai perhimpunan organisasi alumni perguruan tinggi negeri se-Indonesia terpanggil untuk turut serta memikirkan cara terbaik dalam transisi energi tersebut,” ujar Koordinator Presidium HIMPUNI Sutopo Kristanto, dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).

Bekerja sama dengan T20 Indonesia dan U20 Indonesia, HIMPUNI akan menyelenggarakan side event road to G20 dengan mengangkat tema “Guarding Energy Transition in Indonesia and Beyond: High Level Policy Discussion on Promoting Investment, Financing and Development of Renewable and Green Energy”. Acara ini diadakan pada Selasa 25 Oktober 2022 dan Rabu 26 Oktober 2022 di IPB Convention and Exhibition, Bogor.

Sebagaimana diketahui, T20 adalah “bank ilmu/ide” bagi G20. Sejalan dengan peran ini, T20 menjadi wadah bagi global think-tank dan para ahli untuk menyajikan analisis yang komprehensif terkait diskusi yang sedang berlangsung di G20 dan menghasilkan ide-ide untuk mendukung G20 dalam menghasilkan kebijakan yang konkret dan berkelanjutan.

Hasil akhir T20 dipresentasikan kepada G20 working groups, para menteri, dan pemimpin negara sebagai alternatif kebijakan, bukan rekomendasi.

Adapun U20 merupakan forum bagi para pemimpin pemerintah daerah kota-kota U20, diantaranya untuk melakukan aksi terhadap iklim global dan pembangunan berkelanjutan kepada para pemimpin nasional. Kelompok ini yang bertujuan untuk membawa masalah perkotaan ke garis depan agenda G20.

Sedangkan HIMPUNI merupakan perhimpunan dari organisasi alumni PTN Indonesia. Anggota HIMPUNI terus berkembang. Saat ini telah bergabung 44 PTN dari Aceh hingga Papua.

Sekretaris Jenderal HIMPUNI Irawati Hermawan menambahkan, pada kegiatan diskusi hari pertama, dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama menjelaskan soal arah pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Dalam sesi ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang akan memaparkan peta jalan transisi kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik,” ujarnya.

Pembicara lainnya adalah Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Partner and Industry Leader Deloitte Raj Kannan, dan Direktur Harita Nickel Tonny H. Gultom.

Pada sesi berikutnya, menghadirkan dialog DPR para menteri terkait, yakni Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Pada sesi tersebut, juga dilakukan diskusi panel yang menghadirkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Edwin Syahruzad Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur, Anggota Dewan Energi Nasional Satya Yudha, dan Rahul Kar dari Deloitte.

Sumber: Liputan 6
industri nikel dapat menjadi andalan Indonesia di masa depan.

Industri nikel dinilai mampu menopang pendapatan negara di tengah ancaman resesi ekonomi global pada 2023. Pengamat energi dari Alpha Research Ferdi Hasiman mengatakan, industri nikel memang dapat menjadi andalan Indonesia di masa depan.

Hal ini mengacu pada data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020 di mana Indonesia memiliki cadangan nikel 72 ton Ni, atau 52% dari total cadangan nikel dunia.

“Indonesia ini merupakan penghasil nikel terbesar di dunia, sehingga jelas potensi dari sektor ini sangat besar,” kata Ferdi.

Meski demikian, lanjutnya, potensi yang sangat besar tersebut perlu dikelola secara profesional dan transparan, sehingga Indonesia benar-benar diuntungkan dengan sektor nikel.

“Jangan sampai cadangan nikel dan potensi yang besar ini hanya dinikmati segelintir pihak,” ujarnya.

Ferdi memberi sejumlah catatan untuk pemerintah agar potensi nikel ini dapat dikelola secara maksimal. Salah satunya penertiban tambang ilegal yang ada di daerah penghasil nikel. Selain itu, regulasi di sektor hilir juga perlu diperjelas, sehingga hilirisasi nikel bisa lebih banyak dikelola oleh Indonesia.

“Perlu juga diperhatikan tata kelola niaga mengenai harga nikel, dan juga antara pemerintah pusat dan daerah harus diatur sistem bagi hasil yang jelas,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kebijakan larangan ekspor bahan mentah nikel memberi dampak positif pada perekonomian di Maluku Utara. Ekonomi di Maluku Utara tumbuh hingga 27% tahun ini akibat hilirisasi nikel.

“Saya cek berapa pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara 27 persen dari mana ini saya cek. Bisa angka 27 dari mana, saya awal enggak percaya, setelah saya cek oh benar dulu ekspornya nikel hanya mentahan, sekarang sudah ada industri smelter di sana,” kata Jokowi dalam UOB Economic Outlook 2023.

Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik mencatat surplus neraca perdagangan Maluku Utara Januari hingga Agustus 2022 sebesar USD3.212,88 juta. Sementara, ekspor golongan besi, baja, dan nikel tercatat tumbuh 10,34% month on month, terbanyak atau 100% ke Tiongkok.

Sementara itu Head of External Relation Harita Nickel Stevi Thomas mengatakan bahwa pihaknya kini tengah menggenjot produksi nikel yang ada di wilayah Maluku Utara guna memanfaatkan potensi serta peluang yang ada.

Stevi menegaskan Harita Nickel sangat mendukung kebijakan hilirisasi nikel dari pemerintah dan berupaya memenuhi kebutuhan pasokan nikel di Indonesia. “Harita Nickel telah berkontribusi untuk mendukung Pemerintah dalam Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai,” kata Stevi.

Sumber: Okezone
Pemerintah Indonesia sedang melakukan percepatan peningkatan nilai tambah untuk mineral, tidak terkecuali nikel. Program hilirisasi nikel menjadi pokok perbincangan di negara ini.

Saat ini pemerintah Indonesia sedang melakukan percepatan peningkatan nilai tambah untuk mineral, tidak terkecuali nikel. Program hilirisasi nikel menjadi pokok perbincangan di negara ini.

Pasalnya, salah satu langkah untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia, khususnya no. 7 ‘Energi Bersih dan Terjangkau’, adalah dengan mensubstitusi kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik.

Telah diketahui bahwa semakin banyaknya emisi karbon yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar fosil akan berakibat pada pemanasan global yang berujung pada krisis iklim.

Untuk itu, kendaraan listrik berbasis baterai yang tidak menghasilkan emisi karbon menjadi salah satu sumber energi bersih. Agar menjadi terjangkau, maka perlu ada upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya dengan pembangunan industri baterai listrik.

Menurut data International Energy Agency 2021, secara global terjadi peningkatan permintaan kendaraan listrik berbasis baterai yang cukup besar di mana tahun 2020 meningkat 43% dibandingkan 2019 dengan stok mobil listrik global mencapai angka 10 juta. Pada kuartal pertama tahun 2021, penjualan mobil listrik global naik sekitar 140% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, dengan 2 produsen terbesar yaitu China dan Eropa yang masing-masing mencapai angka penjualan sekitar 500.000 dan 450.000 kendaraan.

Sementara itu, pada tahun 2020 juga terjadi peningkatan produksi baterai untuk mobil listrik sebesar 33% dari 2019. Permintaan baterai untuk moda transportasi lain meningkat 10%.

Produksi baterai terus didominasi oleh China, yang menyumbang lebih dari 70% kapasitas produksi sel baterai secara global. Menurut data Statistik 2021, permintaan untuk baterai diperkirakan akan meningkat dari 185 GWh pada tahun 2020 menjadi 2.035 GWh pada tahun 2030.

Peningkatan pesat kendaraan listrik ini dikarenakan keinginan masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas udara di negaranya dengan teknologi yang lebih maju dan ramah lingkungan. Keseriusan Pemerintah Indonesia dalam hal ini ditunjukkan dengan ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Melalui Kementerian Perindustrian, Indonesia sudah mempunyai roadmap pengembangan mobil listrik yang dimulai tahun 2020 di mana produksi mobil listrik dilakukan secara bertahap dari total produksi 1,5 – 4 juta unit mobil setahun.

Kenaikan permintaan kendaraan listrik akan meningkatkan permintaan baterai. Baterai merupakan komponen kunci untuk kendaraan listrik. Komponen baterai berkontribusi sekitar 35-40% dari harga mobil listrik pada saat ini.

Komponen biaya terbesar untuk pembuatan baterai mobil listrik adalah biaya materialnya yang mencapai kurang lebih 60% dari total biaya pembuatan baterai itu sendiri. Hal ini membuat material bahan baku utama baterai menjadi vital untuk memenangkan persaingan industri baterai.

Mobil listrik menggunakan komponen utama baterai berasal dari bahan tambang seperti lithium, nikel, kobalt, mangan, dan alumunium yang digunakan sebagai bahan baku material katoda serta grafit sebagai material anodanya.

Material katoda memberikan kontribusi paling tinggi terhadap harga sel baterai lithium yaitu sekitar ±34%. Bahan baku ini, mayoritasnya didapat dari hasil pengolahan dan pemurnian nikel. Oleh karena itu, industri pengolahan dan pemurnian nikel sangat dibutuhkan sebagai dasar dari cita-cita besar ini.

Saat ini, pengolahan dan pemurnian nikel di Indonesia sebagai bahan baku baterai listrik telah dilakukan oleh beberapa perusahaan, salah satunya PT Halmahera Persada Lygend di Obi, Maluku Utara serta PT Huayue Nickel Cobalt dan PT QMB New Energy Material di Morowali, Sulawesi Tengah.

Untuk menyuplai keberlangsungan industri tersebut, perlu adanya kepastian rantai pasok bijih nikel dari proses penambangan. Peran perusahaan tambang juga menjadi penting di sini. Misalnya, pemasok bijih untuk industri pengolahan nikel di Pulau Obi berasal dari beberapa wilayah penambangan baik dari satu pulau yang sama, yaitu PT Trimegah Bangun Persada, PT Gane Permai Sentosa, PT Jikodolong Megah Pertiwi, dan PT Obi Anugerah Mineral atau dari luar pulau yaitu PT Gema Kreasi Perdana di Pulau Wawonii.

Keterkaitan antar perusahaan juga akan mendukung tercapainya industri baterai listrik yang berkelanjutan. Ke depannya, diproyeksikan akan ada peningkatan permintaan logam nikel yang selama ini untuk bahan baku baja tahan karat, bergeser pada bahan baku baterai.

Sumber: Kumparan
upacara dan lomba memperingati HUT RI ke-77 di site Wawonii

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) melaksanakan upacara memperingati HUT RI yang ke-77 tahun ini, kegiatan itu turut dihadiri seluruh karyawan PT GKP, kontraktor dan masyarakat sekitar.

Pelaksanaan upacara detik-detik Proklamasi tersebut digelar di site Wawonii, Desa Roko-Roko Raya pada Rabu, 17 Agustus 2022 pagi.

Basri Kambatu, Head of Site PT GKP yang bertindak sebagai pemimpin upacara dalam sambutannya menuturkan, momentum HUT RI tahun ini dalam rangka memaknai semangat para pejuang terdahulu dalam merebut kemerdekaan ibu pertiwi.

“Semangat para pejuang bangsa tercermin bagaimana bangsa ini bisa mandiri, bisa sejahtera dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki saat ini melalui tangan anak-anak bangsa ini. Para penjajah dulu datang ke negeri ini untuk mengambil sumber daya alam yang ada di sini untuk kepentingan bangsa mereka. 

“Para pejuang menyadari hal ini, bahwa sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat melimpah, maka seharusnya dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran bangsa Indonesia. Karena itulah, mereka berjuang dengan segenap jiwa dan raga mereka bahkan mengorbankan nyawa, pengorbanan itu semata-mata agar bangsa ini tidak lagi terjajah oleh bangsa lain,” ungkap dia.

Sebagai perusahaan nasional, lanjut dia, PT GKP terus menekankan kepada seluruh karyawan untuk tetap mengenang jasa dan semangat juang para pahlawan kita dengan terus merawat kebhinekaan, bekerja keras, berdedikasi dan melakukan kegiatan-kegiatan positif yang berdampak baik bagi diri sendiri dan masyarakat.

“Nilai dan semangat perjuangan pahlawan kita harus terus dijaga, dengan meningkatkan kualitas diri sehingga bisa berkompetisi di tengah kemajuan teknologi dan industri saat ini,” harapnya.

Jika generasi penerus bangsa terus merawat semangat kemerdekaan, maka bangsa ini akan cepat pulih dari berbagai persoalan serta bisa bersaing dan bahkan melebihi dari bangsa-bangsa lain. Hal ini sesuai dengan tema HUT Kemerdekaan RI ke 77 tahun ini, “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Basri menambahkan, kehadiran PT GKP di Pulau Wawonii, sejalan dengan semangat HUT RI ke 77 yakni, membantu mempercepat pemulihan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan berbagai manfaat lainnya.

“Kita ingin Pulau Wawonii dengan kekayaan alamnya bisa sejajar dan bahkan lebih dari Pulau-pulau lainnya di Indonesia,” kata Basri optimis.

Sebagai perusahaan tambang, nilai dan semangat perjuangan para pahlawan dimanifestasikan dengan melakukan kegiatan pertambangan yang baik dan benar (good mining practice), mematuhi segala ketentuan regulasi di bidang pertambangan, sehingga usaha pertambangan yang dijalankan, bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan negara.Dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77, selain upacara kemerdekaan, pihak perusahaan menggelar berbagai kegiatan dan perlombaan, seperti perlombaan e-sport (Mobile Legend), catur serta berbagai perlombaan yang sering digelar di masyarakat seperti, balap kelereng, gendong bola dan juga lomba makan kerupuk yang diikuti seluruh karyawan dari berbagai departemen dan juga kontraktor dengan penuh suka cita.

Sumber: Sorot Sultra
Upacara penguatan nilai-nilai Pancasila bagi karyawan PT GKP

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam lingkungan kerja.

Karenanya, nilai-nilai Pancasila harus diamalkan dan menjadi pegangan bagi semua.

Demikian disampaikan Hendra Surya, Direktur PT Gema Kreasi Perdana (GKP), pada upacara penguatan nilai-nilai Pancasila bagi karyawan PT GKP site Wawonii, akhir Juli lalu.

Dalam acara yang dihadiri jajaran manajemen dan seluruh karyawan PT GKP, Hendra menegaskan bahwa PT GKP adalah perusahaan nasional yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Karenanya, karyawan PT GKP wajib menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam setiap aktivitas kerja, dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, maupun dengan masyarakat.

“PT GKP ini sangat menjunjung tinggi pilar Pancasila sebagai pilar ideologi Negara Indonesia. Mari kita semua saling menghargai dan menghormati satu sama lain,” Demikian dijelaskan Hendra.

Lebih jauh dia mengatakan, Pancasila merupakan ideologi yang bersifat terbuka, yang senantiasa bergerak seiring dengan perkembangan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.

Karena itu, nilai dasar Pancasila harus diterima sebagai asas yang bersifat mutlak dan tidak perlu dipertanyakan lagi.

“Kita berharap nilai-nilai dasar Pancasila seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan menjadi pegangan dan dasar bagi semua karyawan GKP,” Imbuhnya.

Terlebih lagi, lanjut Hendra, PT GKP merupakan perusahaan yang mengakomodir karyawan dari berbagai latar belakang, baik suku, gender, ras, maupun agama.

Karenanya, nilai Pancasila harus terus diperkuat dan menjadi pegangan.

Sumber: Radar Sultra
Karyawan perusahaan tambang nikel

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan hilirisasi industri nikel yang tengah dilakukan pemerintah bisa menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dunia baterai lithium.

Hilirisasi industri nikel, hemat Luhut, penting untuk masa depan, sehingga tidak hanya ekspor material mentah. Dalam hal ini memproses dari bijih nikel sampai menjadi baterai dan stainless steel. Namun, Indonesia masih butuh transfer teknologi dari investor asing.

Hilirisasi industri nikel akan meningkatkan nilai tambah bijih nikel secara signifikan. Jika diolah menjadi sel baterai nilainya bisa meningkat 6 – 7 kali lipat. Sementara itu, jika diolah sampai mobil listrik akan memberikan nilai tambah hingga 11 kali lipat. Peningkatan nilai tambah untuk produksi stainless steel berkisar 14 – 19 kali lipat.

Saat ini, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya mineral. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), untuk produksi tambang sedunia, Indonesia menduduki peringkat ke-1 untuk komoditas nikel, peringkat ke-2 untuk komoditas timah, peringkat ke-3 untuk komoditas batubara, peringkat ke-8 untuk komoditas tembaga, dan peringkat ke-10 untuk komoditas emas.

Kondisi excellent tectonic dan geologi itulah yang membawa Indonesia menjadi satu di antara produsen terbesar emas, tembaga, nikel, dan timah. Dengan profil yang demikian, Indonesia menjadi negara yang sangat menjanjikan bagi kalangan pelaku industri pertambangan untuk bisa berinvestasi di Indonesia.

Pemerintah juga mendorong swasta yang selama ini mengimpor kendaraan listrik untuk segera membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia dengan menggandeng prinsipal dari luar negeri.

Keinginan dan komitmen Indonesia untuk menjadi produsen kendaraan listrik dituangkan dalam Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Perpres ini menandakan kebangkitan Indonesia untuk menjadi produsen kendaraan listrik.

Indonesia bisa menjadi pemain rantai pemasok global baterai untuk kendaraan listrik. Rantai pasokan global dalam industri kendaraan listrik diperlukan, di mana sesama negara bisa saling melengkapi suku cadang. Misalnya Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, mengingat nikel bisa menjadi salah satu pembuat baterai mobil listrik.

Hilirisasi dengan teknologi hidrometalurgi (pelindian) menggunakan bijih nikel berkadar rendah (limonit). Produk yang dapat dihasilkan berupa logam nikel murni dan senyawa nikel sulfat (bahan baku manufaktur nickel-based ion lithium battery). Di samping itu, juga dapat dihasilkan logam kobalt murni dan senyawa kobalt sulfat (bahan baku manufaktur nickel-based ion lithium battery). Perusahaan yang telah melakukannya adalah Harita Nickel yang saat ini pabrik pengolahan tersebut sudah beroperasi dengan kapasitas pabrik sebesar 8 juta ton bijih pertahun yang menghasilkan produk akhir nikel-kobalt sulfat.

Lokasi pertambangan yang baik harus memiliki potensi mineral yang sesuai target. Wilayah pertambangan itu juga tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintah yang sudah menjadi bagian dari tata ruang nasional. Contohnya seperti Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara dan Pulau Obi, Maluku yang kaya akan sumber nikel. Disini merupakan surga nikel yang menjadi rumah bagi perusahaan tambang Indonesia seperti PT Gema Kreasi Perdana di Pulau Wawonii, PT Halmahera Persada Lygend dan PT Megah Surya Pertiwi yang mengolah nikel di Pulau Obi. Perusahaan-perusahaan tersebut turut mengembangkan daerah sekitar lingkar tambang.

Nikel dapat digunakan pada berbagai industri, mulai dari konstruksi, kimia, manufaktur alat dapur, manufaktur baterai, bidang otomotif, hingga bidang keuangan.

Semakin banyak hilirisasi nikel di Indonesia diharapkan dapat memberikan kesejahteraan langsung kepada masyarakat Indonesia dengan menjadi negara yang bisa mengekspor produk bangsa berupa baja tahan karat (stainless steel), baterai lithium basis nikel, logam nikel, senyawa kimia nikel, dan produk-produk nikel lainnya.

Sumber: harianpublik.id