Perusahaan tambang nikel PT Gema Kreasi Perdana (GKP) hampir memasuki satu tahun fase produksi di Pulau Wawonii, Konawe Selatan. PT GKP sendiri telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan-Operasi Produksi (IUP-OP) sejak 2019 dan Izin Pinjaman Kawasan Hutan (IPPKH) pada 2014. Namun baru mulai aktif produksi pada Agustus 2022.
Manager Strategic Communication PT GKP, Alexander Lieman menjelaskan selama 1 setengah tahun terakhir, Januari 2022-Juni 2023, total kontribusi langsung yang diberikan GKP kepada masyarakat mencapai Rp 64 miliar. Dari jumlah itu, 91% di antaranya atau sebesar Rp 58 miliar diperoleh pada saat GKP mulai aktif beroperasi pada Juli-Juni 2023.
Sedangkan untuk rata-rata kontribusi langsung yang diberikan GKP kepada masyarakat setelah perusahaan mulai produksi mencapai Rp 4,85 milyar per bulan. Nilai itu tercatat naik signifikan bila dibandingkan sebelum beroperasi yang hanya sebesar Rp 991 juta per bulan.
Menurutnya, kontribusi langsung ke masyarakat ini mencakup berbagai komponen, seperti belanja bahan pangan ke pemasok lokal, kebutuhan operasional karyawan lokal, dan penggunaan jasa lokal.
“GKP berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kontribusi langsung kepada masyarakat di Pulau Wawonii dan penerimaan negara, sehingga dapat memberikan multiplier effect dalam menggerakkan roda perekonomian, baik secara nasional maupun di daerah, seperti melalui penyerapan tenaga kerja lokal yang sangat dominan, serta mendorong geliat pertumbuhan usaha lokal,” kata Alexander, Kamis (20/7/2023).
Sedangkan untuk kontribusi GKP terhadap penerimaan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan pajak total mencapai Rp 123 miliar per akhir tahun 2022. Padahal, GKP sendiri baru beroperasi pada pertengahan tahun 2022.
“Kami optimistis akan terus meningkatkan kontribusi terhadap penerimaan negara, baik PNBP maupun pajak seiring dengan operasi produksi nikel,” jelas Alexander.
Di luar itu GKP juga turut mendukung pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dan lebih luas. Dikatakan perusahaan ini telah membuka luas ruang kesempatan kerja, khususnya bagi masyarakat sekitar area operasi tambang.
Hingga pertengahan 2023, GKP telah merekrut kurang lebih 600 tenaga kerja Indonesia dan dominan pekerja lokal yang mencapai 416 orang atau sekitar 69%.
“Geliat munculnya lapangan kerja baru ini terlihat dari banyaknya usaha baru yang muncul, khususnya di desa-desa lingkar tambang, seperti usaha pembuatan batako, usaha kos-kosan, usaha warung-warung kecil, usaha air minum isi ulang, dan lainnya,” ungkapnya lagi.