Program CSR PT GKP hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Pulau Wawonii melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Dengan kontribusi dana CSR sejak 2017 hingga November 2024, perusahaan ini telah berhasil menghadirkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang positif di wilayah lingkar tambang. Program CSR PT GKP dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat melalui pengembangan infrastruktur, pemberdayaan sosial budaya, layanan kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Komitmen ini tidak hanya mendukung keberlanjutan operasional perusahaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Salah satu dampak terbesar dari kehadiran PT GKP adalah peningkatan ekonomi masyarakat di desa-desa lingkar tambang, seperti Desa Roko-Roko, Desa Teporoko, Desa Sukarela Jaya, Desa Dompo-Dompo Jaya, dan Desa Bahaba. Data menunjukkan bahwa jumlah usaha masyarakat, termasuk usaha rumahan, warung, dan pedagang eceran, meningkat dari 15 unit pada 2019 menjadi 62 unit pada 2024. Pertumbuhan ini mencerminkan daya beli masyarakat yang semakin kuat, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru yang mengurangi ketergantungan pada sektor formal.

Dalam aspek infrastruktur, PT GKP berfokus pada pembangunan yang berdampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Perbaikan jalan dan pembangunan jembatan di Desa Sukarela Jaya, misalnya, telah mempermudah akses masyarakat ke pusat-pusat ekonomi dan pendidikan. Infrastruktur ini tidak hanya memfasilitasi mobilitas warga, tetapi juga mendukung distribusi hasil pertanian dan produk UMKM lokal, sehingga menciptakan rantai nilai ekonomi yang lebih luas. Bambang Murtiyoso, GM External Relations PT GKP, menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari strategi besar perusahaan untuk mendukung masyarakat lokal.

“Kami percaya bahwa pembangunan fisik adalah fondasi untuk mendorong kemajuan ekonomi. Program ini dirancang tidak hanya untuk mendukung aktivitas harian masyarakat, tetapi juga menciptakan peluang-peluang ekonomi baru yang berkelanjutan,” ujar Bambang.

Selain infrastruktur, PT GKP juga berinvestasi besar dalam sektor pendidikan dan kesehatan. Pada tahun 2023, perusahaan meluncurkan program peningkatan kapasitas bagi para pelajar di desa-desa lingkar tambang. Program ini meliputi pelatihan soft skill hingga program GKP Mengajar. Dengan adanya dukungan ini, para pelajar di Pulau Wawonii mendapatkan akses yang lebih baik untuk meningkatkan potensi mereka. Supervisor Community Development PT GKP, Frans da Lopez menekankan pentingnya pendidikan dalam menciptakan perubahan jangka panjang.

“Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Dengan memberikan pelatihan pendidikan, kami berharap generasi muda di Wawonii dapat lebih percaya diri dan siap bersaing di masa depan,” ungkap Frans.

Di sektor kesehatan, PT GKP rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis, distribusi obat-obatan, serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk bayi dan balita. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya sulit mendapatkan akses layanan kesehatan. Pada tahun 2022, program pelayanan kesehatan keliling berhasil menjangkau ratusan warga, memberikan layanan medis dasar, dan edukasi tentang pola hidup sehat.

Sebagai bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi, PT GKP juga mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM). Melalui pelatihan pengolahan makanan lokal dan fasilitas promosi, perusahaan membantu masyarakat meningkatkan kapasitas produksi dan akses pasar. Salah satu inisiatif yang sukses adalah pelatihan pengolahan produk  yang bersumber dari hasil kebun dan laut, yakni kacang mete (Samaturu), kelapa (Mohawi), dan olahan ikan laut (Marimba). Beberapa dari produk ini kini mulai dipasarkan di luar wilayah Wawonii, membuka peluang pendapatan baru bagi pelaku usaha lokal.

Made Fitriansyah, Manager External Relations PT GKP, menyoroti pentingnya kolaborasi dengan masyarakat untuk menciptakan keberlanjutan ekonomi.

“Kami tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga mendampingi masyarakat dalam mengembangkan keterampilan dan kapasitas usaha mereka. Kami ingin mereka menjadi pelaku ekonomi yang mandiri dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” jelas Made.

Sebagai bagian dari program sosial budaya, PT GKP juga mendukung kegiatan keagamaan. Rutin pada tahun 2023 dan 2024 ini, perusahaan turut memperbaiki sejumlah masjid di desa lingkar tambang, mendukung pelaksanaan hari besar keagamaan, serta memberikan bantuan sosial, serta hewan kurban saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Komitmen PT GKP terhadap tanggung jawab sosial tidak berhenti pada pencapaian saat ini. Ke depan, perusahaan akan terus memperluas program CSR yang berdampak langsung pada masyarakat.

Beberapa inisiatif yang sedang dirancang termasuk pelatihan guru, hingga pengembangan lebih lanjut untuk UMKM lokal.

“Apa yang kami lakukan di Wawonii adalah bukti bahwa kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat menuju masa depan yang lebih baik,” pungkas Bambang Murtiyoso.

Sumber: Telisik.id
Kunjungan karyawan PT GKP ke area lokasi Rehab DAS

Sebagai salah satu perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), PT Gema Kreasi Perdana (GKP) menyebut diri sebagai perusahaan taat hukum, peduli, serta patuh dengan semua kewajiban di bidang pertambangan, khususnya di aspek lingkungan dan kehutanan.

“Kami minta semua pihak sabar dan tidak serta merta asal menuduh, serta memberikan persepsi yang keliru tentang perusahaan. Sebagaimana yang ditudingkan di beberapa pemberitaan belakangan ini, tanpa melihat fakta di lapangan,” demikian disampaikan GM External Relations PT GKP, Bambang Murtiyoso beberapa waktu lalu.

Bambang menjabarkan, dari aspek lingkungan, PT GKP baru saja meraih nominasi Proper Calon Kandidat Hijau. Proper Hijau merupakan penilaian dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dimana ini menjadi indikator perusahaan sudah taat pada semua ketentuan di bidang lingkungan. Melalui penilaian tersebut lanjut dia, menegaskan bahwa PT GKP dianggap berkomitmen dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, baik di area tambang ataupun wilayah sekitarnya.

“Penilaian ini tentunya tidak sembarangan. Ada tim dari Dinas Lingkungan dan Kementerian yang datang menilai. Cakupan penilaiannya meliputi aspek lingkungan yang dipersyaratkan antara lain; tata kelola lingkungan, tata kelola air limpasan tambang, tata kelola nursery untuk revegetasi dan reklamasi, pembuatan dan pengelolaan settling pond beserta improvisasinya, yang semuanya termonitor dan terkendali dengan baik,” jelasnya.

Hal ini kata Bambang, karena PT GKP selalu mengikuti kaidah Good Mining Practice. Ini adalah bukti nyata bila PT GKP sangat taat dalam kinerja lingkungan dan sangat mematuhi kaidah lingkungan sebagaimana ditetapkan.

Tak hanya itu, Ketua Umum Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI), Prof. Dr. Ir. Hj. Husna, MP juga menyampaikan bahwa PT GKP adalah salah satu contoh nyata keberhasilan kolaborasi lintas sektoral dapat menjaga keseimbangan lingkungan di tengah aktivitas pertambangan nikel.

“Faktanya, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta, yang dalam hal ini adalah PT GKP, terus bekerja sama dan berkolaborasi untuk menjaga keseimbangan kelestarian lingkungan di Pulau Wawonii. Semua pihak memastikan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar,” terang Prof. Husna.

Lebih jauh, Bambang Murtiyoso kembali menegaskan, bahwa PT GKP juga telah dinobatkan oleh BPKHTL (Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan) sebagai pembayar PNBP paling tertib se-Sulawesi Tenggara. Begitu juga dengan Balai Pengelola Hutan Lestari (BPHL) Wilayah XIII Makassar, Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari menyebutkan, bahwa perusahaan ini telah memenuhi kewajiban pembayaran PSDH-DR dengan tertib, tepat waktu sesuai ketentuan, serta tidak menunggak.

Saat ini, PT GKP juga tengah mengimplementasi program Rehabilitasi DAS (Daerah Aliran Sungai). Sampai November 2024 ini saja, PT GKP telah melakukan tanggungjawab Rehab DAS seluas 643 hektare dari total 743 hektare. Dengan rincian, untuk Blok Konawe Selatan (Baito dan Watudemba) seluas 304 hektare dan Blok Konkep (Langara, Lampeapi dan Butuea) seluas 329 hektare.

Program ini diperkirakan mencapai target 100 persen pada November 2027, di bawah kontrol dan pengawasan dari Dinas Kehutanan Provinsi Sultra dan DLH Kabupaten Konkep.

Terkait pembatalan IPPKH PT GKP, Bambang menilai agar jangan disalahartikan seolah PT GKP lalai atas kewajibannya kepada negara.

“Itu sangat keliru, karena IPPKH yang dimohonkan untuk dibatalkan tersebut adalah produk dari negara dalam hal ini adalah Kementerian Kehutanan Republik Indonesia yang diterbitkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada di bidang kehutanan, dimana IPPKH memberikan Izin kepada PT GKP untuk mengelola kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan bijih nikel,” tegasnya.

“Saat ini, kami sedang menempuh upaya hukum lanjutan yaitu Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung. Oleh karena itu, kami menghimbau semua pihak agar bersabar dan menghargai proses hukum yang sedang berjalan,” jelas Bambang

Bambang juga menegaskan, bahwa terlepas dari proses hukum yang tengah berjalan, tetapi perusahaan memastikan bahwa akan terus memenuhi kewajibannya, khususnya dari sisi pengelolaan lingkungan dan kawasan hutan.

Sementara terkait tuduhan pencemaran lingkungan apalagi sampai menimbulkan penyakit kulit, dia juga turut membantah hal tersebut. Dia menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum pernah menerima laporan langsung dari warga tentang keluhan tersebut dan juga tidak ada laporan resmi yang masuk baik dari Puskesmas Roko-Roko Raya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan.

“Hingga kini, kami juga terus menjalankan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat yang beberapa di antaranya adalah memberikan bantuan pengobatan gratis yang kami gelar setiap tahunnya, lalu ada pula pemberian makanan tambahan untuk balita agar pertumbuhan gizinya baik tetap baik dan sehat,” pungkas Bambang.

Sumber: Potret Sultra
kegiatan pemantauan lingkungan PT GKP

Pulau Wawonii di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara, menjadi salah satu contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dapat menjaga keseimbangan lingkungan di tengah aktivitas pertambangan nikel.

Peran sentral dari sektor swasta dalam upaya tersebut adalah PT Gema Kreasi Perdana (GKP). Sebuah perusahaan tambang nikel yang baru-baru ini meraih nominasi Proper Calon Kandidat Hijau. Sebuah penghargaan bergengsi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan hidup. 

Ketua Umum Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI), Prof. Dr. Ir. Hj. Husna, MP, menyatakan bahwa terjaganya kualitas ekologi dan biodiversitas di Pulau Wawonii bukan tanpa alasan. Terlihat bahwa seluruh pihak, termasuk PT GKP benar-benar serius dan memiliki tanggung jawab yang sama terkait lingkungan.

“Faktanya, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta, yang dalam hal ini PT GKP, terus bekerja sama dan berkolaborasi untuk menjaga keseimbangan kelestarian lingkungan di Pulau Wawonii. Semua pihak memastikan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar,” jelasnya.

Menurut Prof. Husna, peran sektor swasta dalam konservasi lingkungan seringkali dipandang sebelah mata, padahal kontribusinya sangat signifikan. Dalam konteks Pulau Wawonii, PT GKP tidak hanya terlibat dalam aktivitas pertambangan, tetapi juga melakukan upaya proaktif melalui pelaksanaan kaidah Good Mining Practice untuk meminimalisir dampak lingkungan.

Selain rutin melakukan Pemantauan lingkungan (Biodiversitas), PT GKP juga telah melakukan kegiatan reklamasi di lahan pasca tambang, di mana bibitnya diperoleh dari hasil pengelolaan nursery (pembibitan).

Nominasi Proper Hijau: Bukti Kinerja Baik PT GKP Kelola Lingkungan

Keberhasilan PT GKP masuk dalam nominasi Proper Calon Kandidat Hijau semakin menegaskan peran perusahaan dalam menjaga kelestarian Pulau Wawonii. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Konkep, Muhammad Rustam Arifin, mengapresiasi pencapaian tersebut.

“Ini adalah bukti nyata bila PT GKP sangat taat dalam kinerja lingkungan dan sangat mematuhi kaidah lingkungan sebagaimana ditetapkan,” ujarnya.

Rustam menekankan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari kerja sama antara DLH dan PT GKP dalam melakukan pembinaan dan pengawasan yang berkelanjutan. Melalui upaya ini, PT GKP sekaligus telah membantah bahwa tidak ada pencemaran lingkungan sebagaimana yang sering dituduhkan, serta menunjukkan ke publik bahwa pertambangan bisa berjalan tanpa harus mengorbankan kualitas lingkungan.

Melalui pencapaian ini, PT GKP tidak hanya sekadar membuktikan kinerja lingkungan yang baik, tetapi juga menjadi contoh bagaimana kolaborasi lintas sektoral bisa menjadi solusi atas tantangan lingkungan di masa depan.

Sumber: Sorot Sultra
Kunjungan Kepala Kantor UPP Kelas III Lapuko ke pelabuhan terminal khusus PT GKP

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Lapuko, Nurbaya, S.E.,M.T, melakukan kunjungan ke jetty atau Pelabuhan Terminal Khusus milik PT Gema Kreasi Perdana (GKP).

Kunjungan tersebut merupakan kunjungan perkenalan dan silaturrahim, setelah dirinya diangkat dan dilantik menjadi Kepala UPP Kelas III Lapuko, pada 19 Agustus 2024 lalu. Kunjungan Kepala UPP Kelas III Lapuko Bersama rombongan tersebut, diterima oleh General Manager (GM) Eksternal Relation PT GKP, Bambang Murtiyoso dan Kepala Teknik Tambang (KTT), Aep Khaeruddin.

Kunjungan tersebut sekaligus juga untuk melihat dan memastikan kegiatan bongkar muat dan pengangkutan mineral yang dilakukan oleh PT GKP sudah memenuhi standar keselamatan dan semua ketentuan perizinan pengoperasional untuk terminal khusus, sudah dipenuhi.

“Ini adalah kunjungan perdana sekaligus silaturrahim. Bersamaan hari ini juga kami melakukan kunjungan ke Pelabuhan Munse. Selain ketentuan terkait kewajiban perizinan lengkap, kami juga ingin memastikan bahwa kegiatan operasional di pelabuhan milik perusahaan ini, memenuhi standar keselamatan kerja,” jelas dia di sela kunjungan.

Bambang Murtiyoso, GM Eksternal Relation PT GKP menegaskan bahwa PT GKP merupakan perusahaan yang taat hukum. Sehingga semua ketentuan dalam kegiatan yang dilakukan oleh PT GKP, sudah memenuhi dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah, termasuk juga kegiatan pengapalan yang dilakukan oleh PT GKP.

“Alhamdulillah, semua perizinan terkait kegiatan di jetty atau terminal khusus milik PT GKP, sudah lengkap. Demikian juga dengan standar operasional keselamatan kerja di area terminal khusus sudah terpenuhi,” demikian jelas dia.

Sumber: Potret Sultra
Penyerahan bantuan PMT melalui UPTD Puskesmas Roko Roko

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) menyerahkan bantuan biskuit dan susu untuk program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Bantuan PMT tersebut diberikan melalui UPTD Puskesmas Roko Roko. Rabu, 25 September 2024.

Pemberian bantuan PMT tersebut sebagai bentuk sinergi antara PT GKP dan Dinas Kesehatan melalui UPTD Puskesmas Roko Roko.

“Bantuan PMT disalurkan melalui Puskesmas, agar tidak berbenturan dengan program pemerintah,” demikian disampaikan Dea Prabowo, selaku tim CSR PT GKP.

Lebih lanjut Dea mengatakan, meski sebelumnya kegiatan PMT dilakukan sendiri oleh PT GKP, tetapi Kerjasama dan koordinasi dengan pihak Puskesmas selalu dilakukan. Kerjasama tersebut dilakukan untuk menyesuaikan jadwal Posyandu di sebuah desa.

“Sebelumnya, kegiatan PMT kami lakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu di desa untuk bisa ikut serta dalam kegiatan posyandu, perlu ada kerjasama dengan puskesmas.

“Jadi, sinergi dengan Puskesmas baik Puskesmas Roko Roko maupun Puskesmas Polara sudah sering dilakukan,” terang Dea.

Dalam kesempatan itu, Hermawan Aji Susanto selaku penangung jawab Program Gizi UPTD Puskesmas Roko Roko mengatakan, pemberian makanan tambahan atau PMT sudah menjadi bagian dari program pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan.

“Untuk program PMT, kami mengkombinasikan antara PMT lokal dan pemberian suplemen tambahan seperti susu dan biskuit,” jelas Hermawan.

Lebih lanjut dia mengatakan, PMT lokal yang dimaksud yakni meminta kepada kader posyandu untuk memasak masakan dengan standar gizi yang seimbang dengan mengoptimalkan potensi makanan lokal yang ada.

“Kami berterima kasih atas bantuan makanan tambahan yang diberikan oleh PT GKP ini. Semoga melalui Kerjasama dan bantuan PMT seperti ini, harapan untuk mengatasi angka stunting di Konkep bisa berjalan dengan baik,” pungkas Hermawan.

Sumber: Sorot Sultra
warga lingkar tambang mengikut pelatihan operator excavator

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kementerian Ketenagakerjaan RI Makassar, mengadakan pelatihan operator alat berat jenis excavator.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di lokasi PT GKP site Wawonii ini, fokus pada warga masyarakat lingkar tambang. Kegiatan kali ini berlangsung sejak tanggal 26 Agustus sampai 8 September 2024.

“Pelatihan ini akan melibatkan warga lingkar tambang usia produktif antara 18 sampai 30 tahun. Pada tahap pertama, peserta yang ikut pelatihan sebanyak 32 orang,” kata Frans da Lopez, CSR Supervisor PT GKP.

Lebih lanjut dia mengatakan, pelatihan ini adalah bagian dari Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM), sekaligus sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga masyarakat sekitar memiliki skill atau kemampuan dalam mengoperasikan alat berat.

Program pelatihan ini merupakan sinergi antara BBPVP (sebelumnya lebih dikenal dengan nama (Balai Latihan Kerja/BLK) dan CSR PT GKP, dalam menjalankan program dunia usaha dunia industri (DUDI).

“Dengan modal pelatihan yang didapatkan nantinya bisa memberi kesempatan mereka untuk bekerja, baik di sektor pertambangan maupun sektor lain, apakah itu di Wawonii ataupun daerah lain,” harapnya.

Jasper Chang, Deputi General Manager Produksi mengatakan, kegiatan pelatihan ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam melakukan pemberdayaan kepada masyarakat sekitar, melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk pelatihan operator alat berat excavator.

“Mudah-mudahan melalui pelatihan ini, bisa menghasilkan tenaga terampil di bidang alat berat excavator dan membuka kesempatan mereka untuk bekerja baik di Wawonii ataupun di daerah lain,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan tersebut diapresiasi Camat Wawonii Tenggara, Iskandar atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini. Kepada para peserta, dia berpesan agar serius dan tekun dalam mengikuti pelatihan. Sebab, kegiatan ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian.

“Ini adalah bekal untuk kalian. Karenanya harus serius dan fokus dalam mengikuti pelatihan. Tenaga terampil dengan keahlian seperti operator alat berat, sangat dibutuhkan di berbagai bidang. Jadi jangan hanya mengejar sertifikat, tetapi harus bisa menyerap pengetahuan dengan baik dan benar,” ujarnya berpesan.

Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Makassar, Dr. La Ode Haji Polondu mengatakan, kegiatan ini merupakan Tailor Made Training DUDI, sebagai upaya untuk mengasah, meningkatkan kompetensi generasi muda angkatan kerja.

Melalui kegiatan pelatihan ini, diharapkan, bisa menekan angka pengangguran dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat terutama bagi generasi muda usia produktif.

“Pelatihan ini menjadi jalan bagi generasi muda untuk bekerja. Saat ini, keahlian menjadi tuntutan utama dalam dunia usaha dan industri. Karenanya, kita mencoba meramu pola pelatihan jangka pendek untuk menjangkau jangka panjang,” ucap dia.

“Terima kasih kepada PT GKP yang sudah membangun komunikasi, koordinasi dan berkolaborasi sekaligus berbagi peran sehingga kegiatan pelatihan ini bisa terselenggara dan semoga peserta pelatihan bisa langsung bekerja baik di PT GKP sendiri maupun di tempat lain,” harapnya.

Pelatihan selama 160 jam ini, dua instruktur dari BBPVP Makassar hadir memberikan pelatihan kepada para peserta baik secara teori maupun praktek. Kegiatan pelatihan  menggunakan modul dan kurikulum dari BBPVP Makassar. Modul tersebut sudah dipergunakan di berbagai pelatihan yang sudah dilaksanakan.

Sumber: Sorot Sultra
Dialog dan musyawarah dengan masyarakat sebagai bagian dari proses pembebasan lahan

Harmonisasi hubungan PT GKP dengan masyarakat adalah salah satu kunci penting menjaga pembangunan berkelanjutan di Pulau Wawonii, Selasa (30/7). 

Untuk menjalin interaksi yang baik antara keduanya, PT GKP berkomitmen memberikan solusi terbaik, adil, transparan, dan saling menguntungkan, khususnya pada urusan pembebasan lahan.

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) terus mengutamakan pendekatan persuasif dan humanis kepada masyarakat yang memiliki tanaman di areal lahan yang masuk dalam wilayah operasi produksi perusahaan. Langkah ini tetap dijadikan mekanisme terbaik untuk mendorong dan menjaga stabilitas kamtibmas masyarakat di Pulau Wawonii.

Prosedur ganti untung tanam tumbuh dan negosiasi secara kekeluargaan menjadi prioritas yang dilakukan oleh perusahaan sejauh ini. Sehingga, diharapkan langkah ini dapat secara efektif membina hubungan antara PT GKP dengan masyarakat, khususnya ketika dilakukan pembebasan lahan dan land clearing.

“PT GKP sangat taat hukum. Faktanya, semua ketentuan perundangan telah dipenuhi dan perusahaan berkomitmen untuk menghargai sepenuhnya kearifan lokal masyarakat di sini. Terbukti, meski berada di hutan kawasan, ganti untung tanam tumbuh tetap kami berikan sebagai bentuk tali asih kepada masyarakat yang memang berhak menerimanya,” jelas Manager External Relations PT GKP, Made Fitriansyah dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/7).

Made juga menjelaskan, semua prosedur tersebut telah dilakukan secara transparan, adil, dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Ditambah lagi, PT GKP telah mengantongi berbagai perizinan yang menguatkan operasional perusahaan, termasuk Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang masih aktif. Selain itu, PT GKP hingga kini juga terus berkontribusi terhadap pendapatan negara dan daerah.

“Selain IPPKH, PT GKP sangat tertib dan rutin dalam melakukan pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) setiap tahun dan Provisi Sumber Daya Hutan-Dana Reboisasi (PSDH-DR) kepada pemerintah, serta telah mengantongi izin pemanfaatan ruang untuk project area kita,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Camat Wawonii Tenggara, Iskandar, yang menyampaikan jika pihak perusahaan telah melakukan sosialisasi secara berkala melibatkan dinas/lembaga terkait, baik secara terpusat atau secara personal kepada masyarakat, termasuk pelaksanaan ganti untung tanam tumbuh, baik yang telah ditunaikan dan yang masih terus dilakukan ketika akan ada pembebasan lahan.

“Saya apresiasi kepada perusahaan atas tanggung jawabnya. Hal ini penting agar masyarakat dan juga pemerintah desa bisa mengetahui hak dan tanggung jawab, serta ketentuan-ketentuan lain yang terkait pemanfaatan kawasan hutan,” ujar Iskandar.

Sementara itu, pada sisi masyarakat, strategi pendekatan persuasif yang diterapkan PT GKP dirasakan telah memberikan dampak nyata. Masyarakat yang telah menerima kompensasi hasil ganti untung tanam tumbuh telah merasakan manfaatnya.

Seperti pengakuan warga Desa Sinaulu Jaya Mosolo Raya, jika sejumlah hasil kompensasi ini mampu menunjang, bahkan membantu memperbaiki kehidupan masyarakat, khususnya dari aspek ekonomi dan pendidikan.

“Seperti yang bisa dilihat, hasil ganti untung ini bisa membantu menambah modal pengembangan bisnis toko kelontong ini dan juga meringankan biaya pendidikan anak-anak saya. Banyak warga yang telah bersedia menerima ganti untung ini juga merasakan dampak yang sama,” ujar Thamrin.

Hal yang juga disampaikan warga Desa Sinaulu Jaya yang lain, Iskandar, ia menyampaikan bahwa selama ini PT GKP secara transparan dan sesuai regulasi pemerintah telah melakukan ganti untung tanam tumbuh bagi warga yang mengelola kebun/tanaman yang berada di atas lahan area operasi dengan kompensasi yang layak. Sehingga, tidak ada kerugian yang timbul bagi pihak-pihak terkait.

“Perusahaan selalu mengedepankan dialog dan musyawarah dengan masyarakat. Tidak pernah ada klaim sepihak yang dilakukan tanpa dasar pembuktian. Dalam prosesnya selalu melibatkan semua pihak secara adil, termasuk perangkat desa setempat,” jelasnya.

Sumber: Sorot Sultra
Kegiatan Penanaman Rehabilitasi DAS PT GKP

Untuk merealisasikan komitmen pengelolaan lingkungan dan upaya menjaga stabilitas ekosistem lingkungan, PT Gema Kreasi Perdana (GKP) tidak hanya melakukan kegiatan reklamasi lahan di dalam area proyek penambangan, tetapi juga melaksanakan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di dua area yang telah ditetapkan pemerintah di luar lahan konsesi.

Kegiatan ini merupakan salah satu kewajiban bagi pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dengan luas areal yang dilakukan rehabilitasi seluas kurang lebih 744 Ha, di mana pelaksanaannya tengah dilakukan di wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Head of HSE Department PT GKP, Aladin Sianipar menerangkan pentingnya pelaksanaan kegiatan ini yang juga berjalan bersamaan saat ini dengan pelaksanaan program reklamasi PT GKP di area penambangan.

“Kewajiban bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk melaksanakan reklamasi dan revegetasi pasca kegiatan penambangan. Selain itu, setiap pemegang IPPKH juga diwajibkan untuk melakukan rehabilitasi DAS di luar areal izinnya, agar daya dukung dan daya tampung lingkungan pada wilayah DAS tersebut tidak mengalami penurunan,” terangnya.

Dirinya juga memastikan jika pelaksanaan rehabilitasi DAS ini juga memberdayakan dan melibatkan masyarakat sekitar, khususnya dalam hal perekrutan tenaga kerja lapangan, yaitu sebagai tenaga kerja penanaman dan pemeliharaan tanaman di area Nursery (pembibitan).

“Di samping mendorong kelestarian lingkungan dalam jangka panjang, program ini harus berkontribusi terhadap masyarakat di sekitar area. Pelaksanaannya harus menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” jelas Aladin.

“Dan pada akhirnya, salah satu indikator keberhasilannya adalah masyarakat sekitar dapat menikmati keberhasilan tanaman yang telah tumbuh, seperti tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) atau buah- buahan yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dinikmati hasilnya setiap saat oleh masyarakat, tentu dengan mekanisme yang telah diatur oleh pemerintah setempat,” lanjutnya.

Dalam prosesnya ini, PT GKP juga berkolaborasi dengan PT Berkah Hijrah Halmahera (BHH) sebagai tim teknis pelaksanaan pekerjaan penanaman di lapangan. Sejak tahun 2023, keduanya telah terlibat dalam penyusunan Rancangan Teknis (Rantek) Penanaman Rehabilitasi DAS dan ditargetkan pelaksanaan serah terima lahan rehabilitasi DAS kepada pemerintah akan dilakukan di akhir tahun ke-3 (P2) pelaksanaan penanaman.

Sementara itu, KPH Unit XXIII Kabupaten Konkep yang sempat melakukan kunjungan lapangan dalam rangka meninjau keberlangsungan program reklamasi dan pengelolaan lingkungan di Pulau Wawonii pada tahun lalu (26/11/23), juga turut memberikan apresiasinya pada PT GKP karena telah memberikan contoh baik dan layak menjadi rujukan bagi perusahaan lainnya atas komitmennya dalam pemenuhan kewajiban pemegang IPPKH pada tahun ini.

“Kami sangat mengapresiasi dengan adanya upaya PT GKP menyelesaikan kewajibannya dalam reklamasi dan rehabilitasi DAS. Ini sudah bisa menjadi contoh bagi pemegang IPPKH lain. Harapan kami, semoga dalam 3 tahun ke depan, kegiatan rehabilitasi DAS sudah bisa kami terima. Serta, dalam 5 tahun ke depan, kegiatan reklamasi juga sudah bisa kami terima dengan baik. Tentu dengan koridor pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku di bidang kehutanan,” ujar Kepala Dinas KPH Unit XXIII Kabupaten Konkep, H. Afdal Azis.

Sumber: Potret Sultra
Pemberian penghargaan SAP kepada karyawan PT GKP

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) kembali secara rutin melaksanakan upacara General Safety Talk edisi Juli 2024 di depan kantor baru site Wawonii. Pada upacara kali ini, muatan pembahasan berfokus pada tinjauan hasil monitoring performa safety pada Bulan Juni 2024 untuk seluruh departemen yang bertugas melaksanakan aktivitas pertambangan, khususnya pada aspek pelaksanaan Pemeriksaan Perawatan Harian (P2H).

Head of Site PT GKP, Basri Kambatu menjelaskan pada pidatonya tentang pentingnya kesadaran atas implementasi aspek safety ini di setiap langkah kerja di lapangan, baik secara individu atau secara tim departemen. Menurutnya, dengan secara optimal mengimplementasikannya, maka keamanan dan kenyamanan dalam bekerja dapat dengan sendirinya terjamin.

“Ada 4 langkah utama yang perlu dibiasakan untuk bisa menjamin kerja aman,” jelas Basri.

Pertama, pentingnya menjaga kualitas fungsi peralatan sehari-hari pendukung aktivitas pertambangan dengan melakukan P2H dan maintenance rutin secara menyeluruh. Kedua, pentingnya pembuatan dan pemahaman atas Standard Operating Procedure (SOP) di setiap departemen. Ketiga, pentingnya dilakukan training berkala untuk memastikan pemahaman semua orang atas SOP yang telah disusun dan diimplementasikan. Dan yang keempat sekaligus terakhir, adalah perlunya audit dan monitoring berkala agar keseluruhan implementasi SOP pada operasi pertambangan dapat berjalan dengan baik,” urainya dalam pidato Safety Talk.

Dirinya juga menegaskan, melalui pembiasaan pelaksanaan keempat langkah utama ini, maka PT GKP akan dengan sendirinya mengoptimalkan kinerja pertambangan yang aman, nyaman, dan secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas tiap departemen.

Selain membahas tinjauan hasil monitoring performa safety, upacara kali ini juga dijadikan kesempatan pemberian penghargaan Safety Accountability Program (SAP) bagi para insan PT GKP yang secara sadar menerapkan pembiasaan kerja yang aman, termasuk di dalamnya terdapat 2 jenis pelaporan, yakni Hazard Report (pelaporan kondisi bahaya) dan Safety Behaviour Observation (SBO atau tindakan berbahaya).

“Lomba ini sebenarnya adalah sebuah penghargaan dan bentuk apresiasi kami (Departemen Safety/OHS) terhadap teman-teman yang peduli atas keselamatan dan keamanan kerja. Selain itu, ini juga adalah pemacu semangat bagi seluruh departemen agar dapat terus berpartisipasi membangun kesadaran atas pentingnya faktor keselamatan di setiap aktivitas pertambangan kita,” terang Sulyadi Wardi, Mine Safety Supervisor PT GKP.Pada pemberian penghargaan SAP kali ini, insan PT GKP yang berhasil mendapatkan apresiasi adalah Ari Mulyanto dari Departemen IT dan Pramudyo Wicaksono dari Departemen Mine Plan Engineer untuk kategori pelaporan Hazard Report. Sedangkan untuk kategori SBO, ada Muhammad Taufik dari Departemen Mine Plan Engineer dan Zulfahmi Yusuf dari Departemen Eksplorasi.

Karyawan PT GKP membagikan hewan kurban kepada warga desa lingkar tambang

PT Gema Kreasi Perdana (GKP) membagikan 15 ekor hewan kurban untuk warga desa lingkar tambang jelang perayaan Idul Adha 1445 Hijriah di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra). Distribusi hewan kurban dilakukan selama dua hari, yaitu 13 dan 14 Juni 2024.

Hewan kurban berupa sapi dibagikan ke beberapa desa di tiga kecamatan di Konkep, yakni Wawonii Tengah, Wawonii Selatan, dan Wawonii Tenggara. Pembagian hewan kurban dilakukan tim eksternal PT GKP bekerja sama dengan humas dan perangkat desa setempat.

General Manager Eksternal PT GKP, Bambang Murtiyoso, mengatakan pembagian hewan kurban kepada masyarakat desa lingkar tambang merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan sudah berlangsung sejak perusahaan hadir di Pulau Wawonii. Dia menyebut pembagian hewan merupakan bentuk komitmen dan kepedulian PT GKP kepada masyarakat.

“Bantuan hewan kurban merupakan bentuk komitmen dan kepedulian perusahaan kepada masyarakat di lingkar tambang. Masyarakat bisa merayakan momen istimewa tersebut dengan sukacita,” kata Bambang, Minggu (16/6/2024).

Manager Eksternal Relation PT GKP, Made Fitriansyah, mengungkapkan setiap tahun jumlah hewan kurban yang didistribusikan kepada masyarakat terus bertambah. Hal tersebut karena jumlah desa yang dibagikan semakin banyak.

“Hewan kurban yang dibagikan bukan hanya di wilayah ring 1, tetapi juga di ring 2 dan ring 3 wilayah kerja perusahaan,” ungkapnya.

Tahun 2024, hewan kurban yang dibagikan sebanyak 15 ekor. Sementara tahun sebelumnya berjumlah 11 ekor. Made menyebut pembagian hewan kurban merupakan salah satu agenda rutin program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk bidang sosial keagamaan.

“Ini merupakan bukti komitmen perusahaan untuk ikut berpartisipasi dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan dan berbagi kebahagiaan bersama masyarakat lingkar tambang,” ujarnya.

Di samping itu, pembagian hewan kurban melibatkan Dinas Pertanian Bidang Peternakan Kabupaten Konkep. Keterlibatan mereka untuk memastikan hewan kurban sehat dan layak dikonsumsi.

“Semua sapi yang didistribusikan sudah layak konsumsi karena sudah dilakukan pemeriksaan oleh dinas terkait,” imbuh Supervisor CSR PT GKP, Frans Da Lopez.

Sementara Tokoh Masyarakat Mosolo Raya, Iskandar, mengungkapkan PT GKP memiliki komitmen kuat soal tanggung jawab sosial. Hal itu dapat dilihat dari kontribusi PT GKP dalam setiap kegiatan kemasyarakatan.

“Masyarakat merasakan manfaat kehadiran PT GKP di Wawonii,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Tokoh Pemuda Wawonii Selatan, Mihdar. Dia memberi apresiasi atas komitmen dan bantuan hewan kurban yang diberikan PT GKP kepada masyarakat lingkar tambang di Wawonii.

“Sejak perusahaan ini hadir, sudah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat,” ujarnya.

Kepala Desa Sukarela Jaya, Samaga, juga menyampaikan hal serupa. Ia mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang terus peduli kepada masyarakat dalam setiap kegiatan sosial keagamaan.

“Alhamdulillah, terima kasih kami sampaikan, karena perusahaan terus peduli kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sumber: Kendariinfo