industri baterai

Indonesia menggarap serius pengembangan industri baterai di Indonesia. Terbukti dengan penetapan kebijakan pelarangan ekspor nikel yang resmi diberlakukan pada 01 Januari lalu.

Indonesia merupakan negara produsen nikel terbesar di dunia. Tak heran jika Indonesia siap memasok nikel untuk industri baterai lithium-ion di seluruh dunia.

“Indonesia siap untuk memasok industri baterai lithium-ion di seluruh dunia, di mana saat ini memang gencar pengembangannya baterai lithium-ion”, sebut Presiden Joko Widodo saat menjadi keynote speaker pada Forum Abu Dhabi Suistaibility Week (ASDW) 2020 bertempat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA)

Forum tersebut mempertemukan pemangku kebijakan dari berbagai negara, para ahli bidang industri, dalam para inovator teknologi. Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan adanya peran penting Indonesia dalam bidang energi.

Peran Indonesia dalam memasok nikel kepada dunia adalah bagian dari kontribusi terhadap masa depan energi. Elektrifikasi sistem transportasi seperti transisi pada kendaraan listrik akan meningkatkan kebutuhan baterai lithium-ion dan dan nikel. Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia bersiap untuk menyuplai baterai lithium-ion. Presiden Jokowi pun mengajak pengusaha dunia untuk berinvestasi di Indonesia.

Seperti diketahui pertambangan nikel di Indonesia sudah dilakukan oleh berbagai pihak. Baik dari luar negeri ataupun dari dalam negeri. PT Gema Kreasi Perdana adalah satu pemain yang menambang nikel di Sulawesi Tenggara, sedangkan pemain lainnya seperti PT Vale menambang di Sorowako.